yang ditonjolkan. Kalimat itu memberi penekanan atau penegasan pada bagian kalimat tertentu. Dalam bahasa lisan, pembicara biasanya memperlambat ucapan, meninggikan suara pada bagian kalimat yang diberi tekanan. Dalam bahasa tulis, ada berbagai cara memberi penekanan dalam kalimat.
1) Meletakkan kata yang ditonjolkan itu di awal kalimat. Contoh:
* Pemerintah bertekad mulai tahun depan Jakarta bebas banjir.
Penekanannya adalah pemerintah bertekad.
* Mulai tahun depan pemerintah bertekad jakarta bebas banjir.
Penekanannya adalah mulai tahun depan.
* Jakarta bebas banjir mulai tahun depan tekad pemerintah.
Penekanannya adalah Jakarta bebas banjir.
Ketiga kalimat di atas mempunyai makna yang sama, tetapi ide pokok kalimat berbeda.
2) Membuat urutan logis. Contoh:
* Bukan, seratus, seribu, atau sejuta, tetapi berjuta-juta rupiah telah disumbangkan kepada
anak-anak terlantar.
3) Melakukan pengulangan kata (repetisi). Contoh:
* Saya suka kebaikan mereka, saya suka kecantikan mereka, dan saya suka kelembutan mereka.
4) Mengubah kalimat aktif menjadi pasif. Contoh:
* Pemerintah perlu mengantisipasi pengelolaan Jakarta di bawah laut.(aktif)
* Pengelolaan Jakarta di bawah permukaan laut perlu diantisipasi pemerintah. (pasif)
Pengubahan kalimat aktif menjadi pasif ini mengubah urutan kata dan mengubah salah satu bentuk kata.
No comments:
Post a Comment