Banyak hal dan banyak peristiwa yang dapat kita tulis menjadi puisi.
Banyak hal yang dapat kita gubah menjadi puisi. Untuk menulis puisi
kita dituntut harus peka terhadap setiap peristiwa atau fenomena yang bisa dituangkan dalam bentuk puisi. Kepekaan seperti itulah yang membedakan antara seorang penulis puisi dengan orang kebanyakan atau orang awam.
Sering seorang penulis puisi pemula mengalami kebingungan dalam memulai menulis puisi. Dari mana kita harus memulai menulis puisi? Tentu saja dari bahan. Bahan puisi adalah realitas kehidupan dan pengalaman kita sehari-hari. kamu bisa menulis puisi dari pengalaman-pengalaman itu.
2. Unsur-Unsur Puisi
Bahasa puisi berbeda dengan bahasa prosa atau karangan pada umumnya. Ada beberapa unsur yang terdapat dalam puisi. Unsur-unsur tersebut antara lain sebagai berikut:
a. Bunyi:
1) Asonansi / aliterasi
Asonansi adalah persamaan bunyi vokal pada setiap akhir kata.
Contoh : menemu udara dari lembah utara
Aliterasi adalah persamaan konsonan pada setiap akhir kata.
Contoh : Berkata benar itu ibadah karena lidah punya Allah
2) Rima awal / akhir adalah persamaan bunyi atau persajakan di awal atau di akhir kata.
Contoh :
Rima awal : memulai, memulas
Rima akhir : inilah, marilah
3) Persajakan horizontal / vertikal
Persajakan horizontal adalah persamaan bunyi dalam satu larik atau satu baris.
Persajakan vertikal adalah persamaan bunyi dalam larik atau baris yang berbeda.
b. Pilihan kata
1) Pengimajian adalah pencitraan untuk mengkonkretkan gambaran
ide, gagasan, dan pikiran melalui penginderaan.
2) Kata konkret adalah kata-kata yang digunakan untuk
menggambarkan lukisan keadaan atau suasana batin dengan
maksud membangkitkan imaji pembaca.
a) pembaitan (bait-bait), adalah menyusun larik-larik dalam baitbait
sesuai dengan makna yang dikandung setiap bait.
b) pelarikan (larik-larik) adalah menyusun kata-kata dalam lariklarik.
c) tipografi adalah bahasa puisi yang ditulis dalam bentuk-bentuk
bait atau bentuk-bentuk lain yang unik yang membedakan
antara bentuk puisi dengan bentuk karya sastra yang lain.
d) Suasana adalah keadaan jiwa pembaca setelah membaca puisi
tersebut atau dampak psikologis pembaca yang muncul setelah
membaca puisi, misalnya perasaan haru, sedih, bahagia,
bersemangat, dan lain-lain.
e) Nada adalah sikap penyair kepada pembacanya, misalnya
menggurui, menasihati, mengejek, atau menyindir.
f) Makna adalah maksud keseluruhan puisi yang dibangun oleh
kata-kata, larik-larik, dan bait-bait.
No comments:
Post a Comment