Topeng Klana tersebut berwarna merah, mata besar melotot, hidung besar, dan mulutnya agak terbuka sehingga giginya terlihat. Penutup kepala pada tari toprng klana disebut sobrah. Pada sobrah terdapat rawis-rawis, yaitu wol yang diuntai agak panjang. Rawis-rawis ini disimpan di samping kiri dan kanan sobrah.
Tari Ringkang Topeng
Tari Ringkang Topeng menggambarkan kehidupan manusia yang sering merupakan topeng-topeng yang penuh dengan segala macam polesan dan kepalsuan. Kehalusan, kejujuran, persaingan, kekuasaan serta ketamakan mewarnai karakteristik manusia itu. Namun akhirnya, kita akan kembali merenung siapakah dan apakah kita ini (yang akan kembali kepada Sang Pencipta). Tari Ringkang
Topeng merupakan tari kreasi baru yang penciptaannya diilhami Kupu Tarung dari desa Slangit Cirebon. Iringan musiknya biasanya merupakan musik gamelan.
Tari Topeng Klono Tunjung Seto
Di daerah Jawa Timur, tepatnya di Madura, terdapat tari Topeng Klono Tunjung Seto. Secara etimologi, Klono berasal dari kata “Sahalono” yang berarti sebelum. Adapun “Tunjung” berarti bunga dan “Seto” berarti putih. “Klono Tunjung Seto” berarti bunga putih. Tari Topeng Klono Tunjung Seto ditampilkan sebagai tarian pembuka karena tarian ini bermakna menuju kehidupan. Tari ini adalah bentuk tari tunggal putra gagah yang merupakan rangkaian pola-pola gerak tari putra
gagah gaya Sumenep. Tari ini dilakukan dengan penguasaan unsur teknik gerak tari (wiraga), rasa ketepatan gerak dengan irama (wirama), dan pemahaman serta penjiwaan (wirasa) meskipun belum pada tahap menyeluruh. Tari ini biasanya diiringi musik gamelan yang lebih lengkap.
No comments:
Post a Comment