Manfaat Olah Suara
Olah suara adalah proses mendayagunakan organ produksi suara untuk menghasilkan suara sebagai media komunikasi pemeran. Suara merupakan alat ekspresi untuk menyampaikan bentuk secara verbal dan secara lisan. Olah suara berhubungan dengan alat ekspresi bahasa verbal. Pemeran melakukan percakapan atau dialog dan menggambarkan sesuatu ungkapan pikiran lewat suara. Apa yang diucapkan pemeran di atas pentas selalu memberikan informasi tentang sikap, pikiran, watak, situasi, dan lingkungan atau yang sedang berlangsung di atas pentas. Untuk itu pemeran memerlukan suara yang baik dan benar, dalam arti enak didengar dan benar artikulasi, intonasi, dan diksinya agar tidak terjadi kesalahan komunikasi.
Suara pemeran di atas pentas memiliki peranan penting dalam menghidupkan tokoh yang sedang dimainkan. Suara yang diperlukan adalah suara yang mampu didengar oleh penonton dengan jelas, nyaring, mudah ditangkap, dan komunikatif. Jika dialog atau monolog yang dilakukan oleh pemeran tidak didengar penonton, maka tugas pemeran dalam berkomunikasi dianggap tidak baik. Penonton akan mengalami kesulitan dalam memahami dialog atau monolog yang diucapkan pemeran dan akhirnya penonton kurang memahami jalannya komunikasi.
Selain kejelasan suara, pemeran harus memperhatikan warna suara dari tokoh yang diperankan. Warna suara ini berhubungan dengan dengan watak tokoh, umur tokoh, dan keadaan sosial tokoh. Pemeran tidak dibenarkan mengubah warna suara tanpa alasan yang jelas dan logis. Mengatur nada suara dari tokoh yang diperankan membuat penonton mampu membedakan peran yang satu dengan peran lain. Pemeran harus memperhatikan aksen khas daerah atau dialek keseharian, karena hal ini berguna untuk memerankan tokoh yang berasal dari etnis yang berbeda dengan etnisnya sendiri.
Akting pemeran tidak lepas dari dukungan kata yang diucapkan, baik berupa dialog, monolog maupun interjeksi yang diucapkan. Dengan dialog atau monolog yang diucapkan, maka pemeran mampu mengutarakan pikiran dan peranaan tokoh yang sedang diperankan. Dialog bisa tercipta karena adanya suara yang dikeluarkan melalui mulut pemeran. Dengan suara yang terlatih, maka pemeran akan mampu mengucapkan kata tersebut dengan tepat. Jadi manfaat dari olah suara adalah bagaimana seorang pemeran bisa mengucapkan kata yang dituliskan oleh seorang penulis dengan tepat, sehingga tidak terjadi kesalahan komunikasi. Karena pada dasarnya pementasan teater adalah salah satu bentuk komunikasi yang dilakukan pemeran kepada penontonnya.
Olah suara adalah proses mendayagunakan organ produksi suara untuk menghasilkan suara sebagai media komunikasi pemeran. Suara merupakan alat ekspresi untuk menyampaikan bentuk secara verbal dan secara lisan. Olah suara berhubungan dengan alat ekspresi bahasa verbal. Pemeran melakukan percakapan atau dialog dan menggambarkan sesuatu ungkapan pikiran lewat suara. Apa yang diucapkan pemeran di atas pentas selalu memberikan informasi tentang sikap, pikiran, watak, situasi, dan lingkungan atau yang sedang berlangsung di atas pentas. Untuk itu pemeran memerlukan suara yang baik dan benar, dalam arti enak didengar dan benar artikulasi, intonasi, dan diksinya agar tidak terjadi kesalahan komunikasi.
Suara pemeran di atas pentas memiliki peranan penting dalam menghidupkan tokoh yang sedang dimainkan. Suara yang diperlukan adalah suara yang mampu didengar oleh penonton dengan jelas, nyaring, mudah ditangkap, dan komunikatif. Jika dialog atau monolog yang dilakukan oleh pemeran tidak didengar penonton, maka tugas pemeran dalam berkomunikasi dianggap tidak baik. Penonton akan mengalami kesulitan dalam memahami dialog atau monolog yang diucapkan pemeran dan akhirnya penonton kurang memahami jalannya komunikasi.
Selain kejelasan suara, pemeran harus memperhatikan warna suara dari tokoh yang diperankan. Warna suara ini berhubungan dengan dengan watak tokoh, umur tokoh, dan keadaan sosial tokoh. Pemeran tidak dibenarkan mengubah warna suara tanpa alasan yang jelas dan logis. Mengatur nada suara dari tokoh yang diperankan membuat penonton mampu membedakan peran yang satu dengan peran lain. Pemeran harus memperhatikan aksen khas daerah atau dialek keseharian, karena hal ini berguna untuk memerankan tokoh yang berasal dari etnis yang berbeda dengan etnisnya sendiri.
Akting pemeran tidak lepas dari dukungan kata yang diucapkan, baik berupa dialog, monolog maupun interjeksi yang diucapkan. Dengan dialog atau monolog yang diucapkan, maka pemeran mampu mengutarakan pikiran dan peranaan tokoh yang sedang diperankan. Dialog bisa tercipta karena adanya suara yang dikeluarkan melalui mulut pemeran. Dengan suara yang terlatih, maka pemeran akan mampu mengucapkan kata tersebut dengan tepat. Jadi manfaat dari olah suara adalah bagaimana seorang pemeran bisa mengucapkan kata yang dituliskan oleh seorang penulis dengan tepat, sehingga tidak terjadi kesalahan komunikasi. Karena pada dasarnya pementasan teater adalah salah satu bentuk komunikasi yang dilakukan pemeran kepada penontonnya.
No comments:
Post a Comment