Ginjal mengekskresikan urin. Urin mengandung air dan sisas metabolisme yang harus dikeluarkan dari dalam tubuh. Jika tidak dikeluarkan, sisa metabolisme ini bersifat racun sehingga dapat membahayakan tubuh. Tubuhmu mempunyai dua buah ginjal yang terletak di bagian belakang atas rongga perut. Ginjal berbentuk sepertikacang dengan panjang 11 cm, lebar 6 cm, dan tebal 2,5 cm. Di dalam ginjal, urin dibuat melalui 3 tahap, yaitu penyaringan (filtrasi), penyerapan kembali zat-zat yang masih berguna (reabsorbsi), dan augmentasi (penambahan zat yang sudah tak berguna sepert ion hidrogen dan ion kalium Bagian ginjal yang berfungsi sebagai penyaring adalah nefron. Diperkirakan dalam satu ginjal terdapat satu juta nefron. Nefrontersusun dari glomerulus dan kapsula Bowman. Glomerulusmerupakan anyaman pembuluh kapiler darah, sedangkankapsula Bowman merupakan cawan yang mengelilingiglomelurus.
Glomerulus memiliki membran yang bersifat semipermeabel.Darah masuk ke glomerulus melalui arteri ginjal.Tidak semua zat dapat melalui membran pada glomerulus. Selseldarah dan protein tidak dapat melewati membran, tetapimolekul-molekul kecil seperti air, ion-ion, mineral, urea, glukosa,dan asam urat dapat melaluinya. Filtrat dari glomelurusditampung dalam kapsula Bowman, kemudian mengalir melaluitubulus ginjal dan saluran pengumpul menuju rongga ginjal.Dari ginjal, urin dikeluarkan melalui ureter untuk ditampungterlebih dahulu di kandung kemih. Bila kandung kemih penuh,kamu terangsang untuk buang air kecil. Urin dikeluarkan dari kandung kemih melalui uretra
Komposisi urin dapat berubah-ubah, tergantung kebutuhan tubuh terhadap zat-zat tertentu, pengeluaran racun, dan makanan. Urin yang sehat berupa cairan jernih agak kuning akibat pengaruh zat warna empedu. Komposisinya terdiri dari 95% air dan 5% sisanya berupa zat terlarut seperti asam urat, urea, amonia, garam-garam mineral, zat warna empedu, dan zat-zat lain yang jumlahnya berlebihan dalam darah, seperti vitamin, hormon, dan obat-obatan. Volume urin yang dikeluarkan dalam sehari kira-kira 900– 2100 cc. Jika seseorang mengeluarkan urin secara berlebihan, dinyatakan menderita diabetes insipidus. Volume urin dapat mencapai 30 kali dari volume urin normal. Hal ini disebabkan tubuh kekurangan hormon antidiuretik, sehingga proses reabsorbsi air pada tubula ginjal terganggu. Pada dasarnya, ekskresi urin berkaitan dengan ekskresi keringat. Bila suhu lingkungan panas, tubuh lebih banyak mengeluarkan keringat untuk mendinginkan tubuh, sehingga urin yang dikeluarkan lebih sedikit. Sebaliknya ketika suhu lingkungan dingin, tubuh sedikit berkeringat sehingga urin yang dihasilkan lebih banyak.
Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi urin antara lain
sebagai berikut.
a. Jumlah cairan yang masuk ke dalam tubuh. Semakin banyak
air yang kamu minum, maka volume urin akan bertambah.
b. Suhu udara, semakin dingin suhu udara, urin yang dihasilkan
akan meningkat.
c. Obat-obatan tertentu dapat memperbanyak pengeluaran
urin.
d. Alkohol akan meningkatkan volume urin.
e. Stress akan meningkatkan volume urin.
f. Hormon ADH (hormon antidiuretik), mengatur produksi
urin.
g. Banyak sedikitnya jumlah garam yang harus dikeluarkan dari
tubuh.
Ginjal dapat mengalami kerusakan bila menerima beban kerja yang terlalu berat dalam jangka waktu lama. Jika ginjal seseorang sudah tidak dapat berfungsi lagi, orang tersebut dikatakan mengalami gagal ginjal. Akibatnya, sisa-sisa metabolisme yang seharusnya dikeluarkan dari dalam tubuh
terus beredar di dalam darah. Gagal ginjal dapat disebabkan oleh penyakit dan juga dapat
karena bawaan sejak lahir. Gejala rusaknya ginjal adalah lesu, sering buang air kecil (terutama malam hari), perut tidak nyaman, pusing, dan hipertensi. Untuk mengatasinya, orang tersebut perlu melakukan pencucian darah (dialisis) secara periodik, misalnya setiap 3 hari sekali, tergantung tingkat kerusakan ginjal. Oleh karena itu, sayangilah ginjalmu dengan cara banyak minum air putih setiap hari. Mengurangi konsumsi garam, makanan yang mengandung zat pewarna, dan obatobatan
yang tidak benar-benar diperlukan juga membantu meringankan kerja ginjal.
Infeksi kuman penyakit juga dapat merusak ginjal. Misalnya infeksi bakteri Streptococcus sp. pada nefron menyebabkan nefritis. Bakteri ini masuk melalui saluran pernapasan kemudian dibawa oleh darah ke ginjal. Akibat infeksi ini, protein dan selsel darah akan keluar bersama urin. Selain itu penyerapan air dalam ginjal juga terganggu. Akibatnya, air akan tertimbun di
kaki (kaki penderita bengkak). Ginjal dan saluran urin juga dapat mengalami gangguan
karena kencing batu. Kencing batu disebabkan karena sumbatan berupa endapan kalsium pada
saluran kemih. Endapan ini membentuk batu yang ukuran bermacam-macam dan permukaannya sering meruncing. Sebagian besar batu ginjal terdiri dari kalsium oksalat. Penyebab
kencing batu antara lain karena terlalu sedikit minum, urin terlalu asam atau basa, dan terlalu banyak mengonsumsi kalsium dan fosfat. Kencing batu awalnya tidak menimbulkan gejala apapun. Jika batu telah menyumbat akan timbul rasa sakit hebat dari pinggang sampai selangkangan. Usaha untuk
mencegah dan menghindari kencing batu antara lain banyak minum dan mengurangi makanan pedas
Urin yang normal tidak mengandung zat-zat yang masih diperlukan tubuh seperti darah, gula (glukosa), dan protein. Jika urin mengandung zat-zat tersebut, berarti telah terjadi kerusakan
atau gangguan pada ginjal. Hematuria adalah urin yang mengandung darah, disebabkan oleh adanya kerusakan pada glomerulus, sehingga filtrasi tidak berlangsung sebagaimana mestinya. Albuminuria adalah urin yang mengandung protein albumin, disebabkan kegagalan proses penyaringan protein oleh glomerulus. Urin yang mengandung glukosa menunjukkan telah terjadi gangguan atau kerusakan pada proses reabsorbsi dalam tubulus ginjal. Adanya gula di dalam urin dapat juga disebabkan karena kadar gula dalam darah sangat tinggi. Hal ini disebabkan karena proses pengubahan gula menjadi glikogen terhambat, biasanya diakibatkan kekurangan hormon insulin. Orang yang mengalami gangguan ini dikatakan menderita penyakit kencing manis (diabetes melitus).
No comments:
Post a Comment