CONTOH PROPOSAL PTK

 on Monday, January 27, 2014  




PROPOSAL PTK
Peningkatan Minat Belajar Matematika Dalam Mengelompokkan Bangun  Datar Melalui Alat peraga Bahan Manipulatif  Pada Siswa Kelas II SDN 01 Krasak
BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG MASALAH
         Pendidikan nasional yang berdasakan  Pancasila dan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak peradaban bangsa yang bermartabat dalam arti mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan ubtuk mengembangkan potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Es, berahklak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertangung jawab.
        Untuk mengembangkan fungsi tersebut pemerintah menyelenggarakan suatu Sistem Pendidikan Nasional sebagaimana tercantum dalam UU Negara Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab XI Pasal 39 Ayat 2 menyatakan bahwa pendidik merupakan Tenaga Profesional yang bertugas merencanakan, melaksanakan proses pembelajaran, dan menilai hasil pembelajaran.
        Pendidikan Nasional harus mampu menjamin kesempatan pendidikan, peningkatan mutu dan rekfansi serta efisiensi manajemen pendidikan. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 19 Tahun 2007 tanggal 23 Maret 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, disebutkan setiap guru bertangung jawab terhadap mutu/ kegiatan pembelajaran yang dia punya dengan cara mengunakan fasilitas, peralatan, dan alat bantu yang tersedia secara efektif dan efisiensi.
       Berdasarkan kenyataan yang ada bahwa prestasi dalam mata pelajaran Matematika kelas II SD Negeri 01 Krasak semester 2 Tahun pelajaran 2012/2013 masih rendah. Terbukti dari nilai ulangan harian yang mencapai atau lebih dari kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 65 hanya 6 siswa (22,22%) dari 27 siswa, sedangakan 21 siswa (77,77%) masih mendapatkan nilai dibawah KKM, dan nilai rata-rata kelas adalah 48,15.
Pada kondisi awal, siswa dalam kegiatan pembelajaran hanya mendengarkan penjelasan guru, sebagian siswa ada yang bercerita dengan temanya, tidak memperhatikan penjelasan guru, ada yang bermain sendiri. Siswa kurang bersemangat dalam kegiatan pembelajaran, malas-malasan dalam menerima materi, merasa takut dan tak senang. Sehingga materi yang disampaikan oleh guru tidak dapat diterima dengan maksimal. Peneliti dalam kegiatan pembelajaran dikelas belum menggunakan alat peraga, hanya menggunakan metode ceramah yang mengakibatkan siswa merasa jenuh dan bosan.
Berdasarkan kondisi tersebut maka peneliti akan melaksanakan PTK dengan harapan agar prestasi dan minat belajar mata pelajaran Matematikan kelas II SD Negeri 01 Krasak semester 2 tahun pelajaran 2012/2013 lebih meningkat dan mencapai hasil yang maksimal. Prestasi belajar siswa perlu ditingkatkan karena guru mempunyai tangung jawab terhadap mutu/ kegiatan pembelajaran yang dia punya dengan cara mengunakan fasilitas, peralatan, dan alat bantu yang telah tersedia secara efektif dan efisiensi  ( Peraturan Pemerintah Pendidikan Nasional No. 19 Tahun 2007). Guru juga mempunyai tanggung jawab mengantarkan peserta didiknya kejenjang pendidikan yang lebih tinggi. Begitu pula dengan meningkatkan motivasi belajar siswa sangatlah penting untuk mendorong agar siswa mau belajar lebih giat lagi, agar mencapai hasil belajar yang lebih maksimal.
Pada kondisi akhir peneliti dalam kegiatan pembelajaran sudah menggunakan metode tanya jawab, kerja kelompok, dan penugasan. Peneliti juga telah menggunakan alat peraga bahan manipulatif kertas warna. Hal ini peneliti lakukan agar kegiatan pembelajaran dikelas lebih hidup, tidak membosankan, siswa lebih aktif, pembelajaran lebih bermakna, dan berkesan sehingga siswa akan selalu teringat dan terkesan dengan kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan.


B.     IDENTIFIKASI MASALAH
            Dengan adanya masalah bahwa minat dan prestasi belajar dalam mata pelajaran Matematika siswa kelas II SD Negeri 01 Krasak semester 2 Tahun pelajaran 2012/2013 masih rendah, maka diharapkan setelah peneliti melaksanakan PTK dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa lebih maksimal sehingga mendapatkan nilai sesuai dengan KKM telah disepakati dalam rapat sekolah. Peneliti akan melaksanakan PTK  pada mata pelajaran Matematika dengan Kompetensi Dasar ” Menggelompokkan Bagun datar” Peneliti yang pada kondisi awal menggunakan metode ceramah saja dan belum menggunakan alat peraga, membuat siswa tidak begitu bersemangat dalam kegiatan pembelajaran, kurang memperhatikan guru, dan malah bermain sendiri. Setelah menggunakan beberapa metode pembelajaran dan menggunakan alat peraga bahan manipulatif kertas warna diharapkan dapat membuat siswa lebih aktif dan suasana belajar dikelas lebih kondusif.

C.    PEMBATASAN MASALAH
            Untuk memecahkan masalah tersebut maka peneliti akan melaksanakan tindakan dalam kegiatan pembelajaran dikelas dengan metode tanya jawab, kerja kelompok dan metode penugasan. Peneliti juga memanfaatkan alat peraga bahan manipulatif kertas warna secara klasikal ( Kelompok Besar) pada siklus 1. Dan siklus 2 peneliti akan melaksanakan tindakan dengan menggunakan metode pembelajaran yang sama dan memanfaatkan alat peraga bahan manipulatif kertas warna secara kelompok kecil. Tindakan-tindakan ini ini dilaksanakan agar minat belajar mata pelajaran Matematika siswa kelas II SD Negeri 01 Krasak semester 2 tahun pelajaran 2012/2013 lebih meningkat sesuai kemampuan siswa masing- masing. Diharapkan nilai mata pelajaran Matematika mencapai nilai KKM, atau bahkan melebihi nilai KKM, dan nilai rata-rata kelas juga diharapkan meningkat menjadi 70.




D.     RUMUSAN MASALAH
            Sesuai dengan latar belakang permasalahan diatas, disusun rumusan masalah sebagai berikut :
Bagaimanakah cara meningkatkan minat belajar Matematika kelas II SD Negeri 01 Krasak Kecamatan Sragi Kabupaten Pekalongan?
Rumusan masalah diatas dapat dirinci sebagai berikut:
1)      Apakah melalui alat peraga bahan manipulatif kertas warna dapat meningkatkan minat belajar siswa dalam pembelajaran Matematika kelas II SD Negeri 01 Krasak?
2)      Apakah melalui alat peraga bahan manipulatif kertas warna dapat meningkatkan ketrampilan guru dalam pembelajaran?
3)      Apakah melalui alat peraga bahan manipulatif kertas warna dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran Matematika kelas II SD Negeri 01 Krasak?

E.     TUJUAN PENELITIAN
     Berdasarkan rumusan masalah diatas maka dirumuskan tujuan penelitian sebagai berikut :
a.      Tujuan Umum
Meningkatkan minat belajar Matematika pada siswa kelas II SD Negeri 01 Krasak Kecamatan Sragi Kabupaten Pekalongan dalam mengelompokkan bagun datar melalui alat peraga bahan manipulatif kertas warna.
b.      Tujuan Khusus

1)      Meningkatkan minat belajar siswa dalam pembelajaran Matematika melalui alat peraga  bahan manipulatif kertas warna.
2)      Meningkatkan ketrampilan guru dalam pembelajaran Matematika melalui alat peraga bahan manipulatif kertas warna.
3)       Meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran Matematika melalui alat peraga bahan manipulatif kertas warna.


F.     MANFAAT PENELITIAN
    a. Manfaat Bagi Siswa
1)        Meningkatkan minat belajar siswa pada pembelajaran Matematika, sehingga    matematika menjadi mata pelajaran yang menarik.
2)        Meningkatkan prestasi belajar siswa dalam proses pembelajaran.
3)        Melatih siswa untuk dapat menyelesaikan masalah dengan pemikiran secara logis dan sistematis.

b.      Manfaat Bagi Guru
1)      Dapat dijadikan srana evaluasi pembelajaran yang sudah berlangsung.
2)      Mengembangkan kurikulum di tingkat kelas, serta untuk mengembangkan dan melakukan inovasi pembelajaran.
3)      Membantu guru menyelesaikan masalah-masalah dalam kegiatan pembelajaran.
4)      Membuat guru lebih kreatif dalam pelaksanaan proses pembelajaran.

c.       Manfaat Bagi Sekolah
1)      Digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam memotivasi guru untuk melaksanakan proses pembelajaran yang kreatif dan inovatif.
2)      Menumbuhkan kerja sama antar guru yang berdampak positif pada kualitas pembelajaran sekolah.













BAB II
KAJIAN PUSTAKA
   1. Kajian Teori
a)      Hakekat Minat
Minat merupakan salah satu hal yang juga berperan dalam perkembangan anak      SD. Secara umum banyak yang mengaitkan minat dengan motivasi, minat merupakan aspek penting motivasi yang mempengaruhi perhatian, belajar, berpikir, dan berprestasi. Krapp,dkk ( Pendidikan anak di SD . 2009:3.3) mengemukakan berbagai pengertian minat. Minat pribadi memberikan pengertian sebagai suatu ciri pribadi individu yang merupakan disposisi abadi yang relatif stabil. Minat pribadi ini umumnya ditujukan pada suatu kegiatan khusus, misalnya minat khusus olahraga, musik, tarian dan komputer. Minat situasional merupakan minat yang ditimbulkan oleh kondisi atau faktor faktor lingkungan. Minat situasional berbeda dari sekedar keingintahuan seseorang karena minat ini berkaitan dengan sesuatu yang sangat spesifik, dan bukan hanya merupakan gambaran struktural dari sesuatu hal, lingkungan atau topik. Minat ini dapat berkembang menjadi minat pribadi. Misalnya pengalaman seseorang membaca buku mengenai berbagai percobaan fisika.
Minat sebagai keadaan psikologis menggambarkan pandangan yang interaktif  dan berkaitan dengan minat, pada saat minat pribadi seseorang berinteraksi dengan lingkungan untuk menghasilkan suatu keadaan psikologis dari minat diri seseorang. Misalnya anak yang memiliki minat pribadi yang kuat pada musik, akan memilih kegiatan ekstrakulikuler yang berkaitan dengan musik. Miaslnya memilih acara atau bacaan yang berkaitan dengan musik di setiap kesempatan, di rumah maupun di sekolah. Secara psikologis berarti anak memiliki minat yang tinggi pada musik.
Dapat disimpulkan bahwa minat merupakan dorongan dari dalam diri seseorang atau faktor yang menimbulkan ketertarikan atau perhatian secara selektif yang menyebabkan dipilihnya suatu objek atau kegiatan yang menguntungkan, menyenangkan, dan lama kelamaan mendatangkan kepuasan dalam dirinya.
Menurut Hera Lestari Mikarsa ( Pendidikan Anak Di SD. 2009:3.7) ada empat cara minat mempengaruhi perkembangan anak, yaitu : 1) minat dapat mempengaruhi bentuk dan intensitas aspirasi ; 2) minat dapat sebagai pendorong ; 3) minat berpengaruh pada prestasi ; 4) minat yang berkembang pada masa kanak-kanak dapat menjadi minat selamanya.
b)     Hakekat Belajar  
Para ahli psikologi belajar sepakat bahwa belajar menyangkut perubahan tingkah laku, misalnya dari belum tahu menjadi tahu, dari tidak dapat melakukan sesuatu menjadi mahir melakukan sesuatu (Suparlan, 2004:28)
Salah satu definisi belajar adalah perbuatan yang menghasilkan perubahan perilaku dan pribadi menurut Abin Syamsudin ( Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1999:245)
Dapat dirumuskan bahwa belajar merupakan aktifitas atau pengalaman yang menahasilkan peru  bahan penaetahuan,perilaku dan pribadi yang bersifat permanen. Perbuatan belajar dapat diwujaudkan dalam bentuk peningkatan pengetahuan,penguasaan perilaku,dan perbaikan keseluruhan kepribadian.
Mendengarkan kata belajar biasanya pikiran kita terkait dengan kata”sekolah”. Padahal seharusnya belajar tidak harus dibatasi oleh sekolah.
Belajar dapat terjadi dimana saja apabila seseorang mau dan mampu melakukan perubahan sikap dan perilakunya.Pr oses belajar dipengaruhi oleh faktor dari dalam diri seseorang (internal) dan faktor dari luar (eksternal).Faktor internal dari dalam diri siswa,seperti minat,bakat,motifasi diri untuk belajar.Faktor eksternal antara lain dari guru ,fasilitas belajar,media,dan alat belajar.
Belajar merupakan proses dasar dari perkembangan hidup manusia.Dengan belajar manusia melakukan perubahan perubahan kualitatif indifidu sehingga tingkah lakunya berkembang.Semua aktifitas dan prestasi hidup manusia adalah tidak lain hasil dari belajar.Kitapun hidup dan bekerja menurut apa yang telah kita pelajari.Belajar bukan sekedar pengalaman.Belajar  (adalah suatu proses, dan bukan suatu hasil.Karena itu belajar berlangsung secara aktif dan integratif dengan menggunakan berbagai bentuk perbuatan untuk mencapai suatu tujuan (Rineka Cipta,1983:104).
Meskipun tidak seorangpun yang mengajar seseorang namun orang itu dapat belajar.Guru atau orang lain dapat mengarahkan belajar ,dapat menunjukan sumber penalaman belajar,menyajikan bahan belajar, dan dapat mendorong seseorang untuk belajar.Kebutuhan dan motifasi seseorang menjelma menjadi tujuan seseorang dalam belajar.

c)      Matematika
Matematika di SD merupakan mata pelajaran yang sangat penting, terbukti Matematika menjadi salah satu mata pelajaran yang diujikan dalam UN.
Pembelajaran Matematika adalah proses pemberian pengalaman belajar kepada siswa melalui serangkaian kegiatan yang terencana sehingga siswa memperoleh kompetensi tentang bahan matematika yang dipelajari.
Menurut Gatot Muhsetyo, dkk. ( Pembelajran Matematika SD, 2009:1.26) bahwa salah satu komponen yang menentukan ketercapaian kompetensi adalah penggunaan strategi pembelajaran matematika, yang sesuai dengan : 1) topik yang sedang dibicarakan, 2) tingkat perkembangan intelektual siswa, 3) prinsip dan teori belajar, 4) keterlibatan aktif siswa, 5) keterkaitan dengan kehidupan siswa sehari-hari, dan 6) pengembangan dan pemahaman penalaran matematis.
Beberapa strategi pembelajaran matematika yang konstruktivistik dan dianggap sesuai pada saat ini antara lain : 1) problems solving, 2) problems posing, 3) open-ended problem, 4) mathematical investigation, 5) guided discovery, 6) contextual learning, dan 7) coorperative learning.
Anak bukan tiruan orang dewasa, anak bukan bentuk mikro, dan anak bukan pula fotocopy dari orang dewasa. Anak mempunyai kemampuan berpikir yang berbeda dengan orang dewasa. Karena itu pembelajaran matematika bagi SD haruslah berdeda.
Menurut Drs. Karso, M.Pd. ( Pendidikan Matematika, 1998:1.4) agar anak memiliki pangetahuan matematika dengan mengerti dan bermakna, dia harus sudah memiliki kekekalan. Konsep kekekalan bilangan ( 6-7 tahun ), konsep kekekalan materi ( 7-8 tahun ), konsep kekekalan panjang ( 8-9 tahun ), konsep kekekalan luas ( 8-9 tahun ), konsep kekekalan berat ( 9-10 tahun ), dan konsep kekekalan isi ( 14-15 tahun ).
Menurut Bruner ( Pendidikan Matematika , 1998:1.28 ) ada tiga tahap anak belajar matematika, yaitu tahap enaktif, ikonik, dam simbolik. Pada dasarnya tahap belajar matematika itu dimulai dari pengalaman kehidupan sehari-hari, kemudian digunakan benda konkrit dan akhirnya dengan penggunaan symbol/lambing matematika yang bersifat abstrak.
Pembelajaran matematika adalahproses pembelajaran pengalaman belajar kepada siswa melalui serangkaian kegiatan yang terencana sehingga siswa memperoleh kompotensi tentang materi matematika yang dipelajari.
Salah satu komponen yang menentukan ketercapaian kompetensi adalah penggunaan strategi pembelajaran matematika yang sesuai dengan, 1) topik yang sedang dibicarakan, 2) tingkat perkembangan intelektual siswa, 3) prinsip dan teori belajar, 4) keterlibatan aktif siswa, 5) keterkaitan dengan kehidupan siswa sehari-hari, dan 6) pengembangan dan pemahaman penalaran matematika menurut Gatot Muhsetyo ( Pembelajaran matematika SD, 2009:2.26)

d.      Bangun Datar
Bentuk-bentuk seperti lingkungan, pesergi panjang dan segitiga dapat kita temukan dalam peninggalan bangsa-bangsa prasejarah. Pada masa itu mereka menggunakan bangun datar untuk mengukur lahan dan mendirikan bangunan menurut Janu Ismadi ( Ensiklopedia Matematika untuk anak, 2006:1 ). Ahli geometri pertama yang tercatat dalam sejarah muncul pada zaman Yunani Kuno, dia adalah Thales (624-545 SN) dari Meletus. Thales merupakan orang pertama yang mengemukakan beberapa teori tentang geometri. Salah satu muridnya yang terkenal yaitu Pythagoras (580-500 SM ) mengemukakan banyak teori baru dalam segitiga, lingkaran, dan bidang datar lainnya. Salah satu teori Pythagoras yang terkenal adalah teori mengenai panjang sisi miring suatu segitiga. Teori ini dikenal dengan nama Teorema Pythagoras

2.      Kerangka Berpikir
Kegiatan pembelajaran dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya faktor metode atau teknik dan model pembelajaran. Guru dapat menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi sehingga siswa tidak jenuh dalam kegiatan pembelajaran. Guru dapat mengaitkan materi yang terdapat dalam kurikulum dengan kondisi lingkungan atau sesuai dengan dunia nyata sehingga siswa merasa pembelajaran menjadi lebih bermakna atau memiliki manfaat dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam kegiatan pembelajaran yang menyenangkan guru harus dapat melibatkan siswa dalam proses pembelajaran. Siswa dapat dibantu oleh guru untuk melibatkan diri dalam mengembangkan atau memodifikasi kegiatan pembelajaran menjadi lebih bermakna.
Siswa dibantu oleh guru dalam proses kegiantan pembelajaran, dari menyiapkan fasilitas atau alat peraga, menerima materi pembelajran, melakukan demonstrasi dengan alat peraga, membahas materi dan saling tukar informasi.
Dengan menggunakan alat peraga bahan manipulatif kertas warna menjadi lebih meningkatkan minat dan prestasi belajar Matematika di kela II SD Negeri 01 Krasak, karena siswa menjadi lebih aktif dan kreatif. Dengan penggunaan alat peraga bahan manipulatif kertas warna dalam kegiatan belajar siswa, diharapkan dapat meningakatkan minat dan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran matematika.

















BAB III
METODE PENELITIAN

A.    Jenis dan Disain Penelitian
Pelaksanaan penelitian akan dilaksanakan menggunakan disain siklus menurut Kevin dan Tagor
B.     Tempat Penelitian
Penelitian akan dilaksanakan di SD Negeri 01 Krasak Kecamatan Sragi kabupaten Pekalongan.
C.    Subyek Penelitian
Subyek penelitian adalah siswa kelas 2 sebanyak 27 siswa yang terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan.
D.    Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada tanggal 4 Pebruari 2013.
E.     Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah metode observasi, metode test, dan dokumentasi.
F.     Analisis Data
Teknis analisis data yang digunakan adalah :
-          Data berupa hasil belajar Matematika yang dianalisis dengan menggunakan teknik analisis nilai rata-rata kelas. Adapun penyajian data kuantitatif dipaparkan dalam bentuk prosentasi dengan rumus sebagai berikut :
P= %
Keterangan
Æ©n = jumlah frekuensi nilai yang muncul
N   = jumlah siswa
P    = prosentasi
Hasil perhitungan dikelompokan menjadi dua kategori tuntas dan tidak tuntas dengan criteria sebagai berikut :
KRITERIA KETUNTASAN
KUALIFIKASI
≥ 65
Tuntas
≤ 65
Tidak Tuntas

-          Data kualitatif berupa data hasil observasi aktivitas siswa dan guru dalam pembelajaran Matematika melalui alat peraga bahan manipulative kertas warna, hasil catatan lapangan, dan angket dianalisis yang dipaparkan dalam kalimat untuk memproses kesimpulan.
G.    Jadwal Penelitian
No.
Pelaksanaan Penelitian
Januari
Pebruari
Maret
April
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
Proposal PTK
X
x
x













2
Siklus 1
Perencanaan
Tindakan
Observasi
Refleksi





x


x



x
x




x








3
Siklus 2
Perencanaan
Tindakan
Observasi
Refleksi









x


x



x
x





X




4
Pelaporan












x
x
x
x

Keterangan :
-          Pelaksanaan tindakan pada siklus 1 : Pebruari minggu ke- 2
-          Pelaksanaan tindakan pada siklus 2 : Maret minggu ke- 3
H.    Kriteria Keberhasilan
Untuk menganilisis keberhasilan atau prosentase keberhasilan, siswa setelah proses belajar mengajar setiap putarannnya dengan cara memberikan evaluasi berupa soal tes tertulis pada setiap akhir putaran. Analisis ini dihitung dengan menggunakan statistik sederhana yaitu analisis data observasi, analisis data angket, analisis hasil wawancara dan analisis hasil tes belajar



DAFTAR PUSTAKA
Basuki BS. (2004). Pedoman Penciptaan Suasana Sekolah yang Kondusif. Jakarta : Ditrektorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Depdiknas Bagian Proyek Pendidikan IMTAQ, Kewarganegaraan dan Budi Pekerti.
Deny Setiawan. (2009). Komputer dan Media Pembelajaran. Jakarta : Departemen  Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah.
Hera Lestari Mikasa, dkk. (2009). Pendidikan Anak di SD. Jakarta : Penerbit Universitas Terbuka.
Janu Ismadi. (2006). Ensiklopedia Matematika untuk Anak. Jakarta : Penerbit Ricardo Publishing and Printing. jakarta
Puji Santoso, dkk. (2009). Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia SD. Jakarta : Universitas Terbuka.
Suparlan. (2004). Mencerdaskan Kehidupan Bangsa. Yogyakarta : Hikayat Publishing.
W.J.S. poerwodarminto. (1984). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : PN Balai Pustaka.








          
  


;
CONTOH PROPOSAL PTK 4.5 5 tati Monday, January 27, 2014 PROPOSAL PTK Peningkatan Minat Belajar Matematika Dalam Mengelompokkan Bangun   Datar Melalui Alat peraga Bahan Manipulatif   Pada ...


No comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.