a. Sebagai salah satu cara penyerahan sejumlah tuntutan dan dukungan sebagai
masukan dalam satu politik.
b. Sebagai penghubung antara pemerintah dengan rakyat, dalam rangka mobilisasi sosial
untuk implementasi tujuan, memperoleh dukungan, memperoleh kepatuhan, dan integritas politik.
c. Sebagai umpan balik atas sejumlah kebijakan saran pemerintah.
d. Sebagai sosialisasi politik kepada masyarakat.
e. Sebagai kekuatan kontrol sosial yang memelihara idealisme sosial dan keseimbangan politik.
Unsur-unsur dalam komunikasi pada umumnya terdiri dari komunikator, komunikan, pesan (message), media, tujuan, efek, dan sumber komunikasi. Semua unsur tersebut berada pada dua struktur politik, yakni infrastruktur dan suprastruktur politik. Kerangka di atas, tidak lagi mengasumsikan bahwa komunikasi semata-mata sebagai alat (tool) untuk mencapai tujuan-tujuan
tertentu. Adapun perilaku politik adalah tingkah laku politik para aktor politik dan warga negara atau interaksi antara pemerintah dan masyarakat, lembaga lembaga pemerintah, dan antara kelompok dan individu dalam masyarakat dalam proses pembuatan, pelaksanaan, dan penegakan keputusan politik. Hal ini tampak dalam dinamika kehidupan. Ada pihak yang memerintah, ada pula yang menaati perintah.
Dalam kenyataan, sebenarnya situasi politik memiliki ruang lingkup yang sangat luas, antara lain meliputi pengertian respon emosional berupa dukungan atau sikap apatis terhadap pemerintah (perundang-undangan). Sikap yang berbentuk apatis terhadap pemerintah ini termasuk dalam kategori menolak untuk berpartisipasi dalam politik.
No comments:
Post a Comment