a. Manfaat Perdagangan Internasional
Ada beberapa manfaat perdagangan internasional yaitu sebagai berikut.
1) Kebutuhan setiap negara akan dapat terpenuhi
Sebagai contoh Indonesia , walaupun Indonesia juga menghasilkan minyak bumi tetapi untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri masih kurang maka untuk memenuhi kekurangan tersebut kita membeli atau mengimpor minyak dari negara anggota OPEC seperti Arab Saudi.
2) Negara pengekspor akan memperoleh devisa
Kita memiliki sumber daya alam yang melimpah, salah satunya adalah batu bara. Selain untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri , batu bara kita jual atau ekspor ke negara lain seperti Jepang. Dengan mengekspor batu bara kita dapat pembayaran yang berupa devisa.
3) Setiap negara dapat mengadakan spesialisasi produksi.
Spesialisasi produksi artinya pengkhususan pada produksi tertentu. Sebagai contoh Indonesia sebagai negara agraris yang tanahnya subur, sudah tentu akan lebih mengkhususkan pada hasil pertanian untuk diekspor ke negara-negara yang tanahnya kurang subur. Sedangkan Jepang lebih mengkhususkan ekspornya pada produksi yang berteknologi seperti mobil, mesin-mesin industri dan elektronik ke negara-negara berkembang seperti Indonesia, karena Jepang lebih unggul di bidang teknologi dan SDM.
4) Dapat mendorong kegiatan ekonomi suatu negara
Dengan perdagangan internasional, kita dapat mengekspor hasil produksi dalam negari sehingga industri dan dunia usaha di dalam negeri dapat berkembang dengan baik , yang pada akhirnya dapat mendorong kegiatan ekonomi negara. Demikian juga apabila kita mengimpor barang-barang modal seperti mesin-mesin industri, akan dapat mendorong perkembangan dunia perindustrian di dalam negeri.
5) Dapat meningkatkan hubungan persahabatan antarnegara
Perdagangan internasional dapat mendorong timbulnya persahabatan antarnegara dalam betuk kerja sama antarnegara di berbagai bidang misalnya sosial, budaya, politik, pertahanan keamanan, dan lain-lain.
6) Dapat mendorong kemajuan Iptek
Dengan perdagangan internasional dapat mendorong kemajuan ilmu pengetahuan dan membuka kemungkinan terjadinya alih teknologi dari negara maju ke negara berkembang. Negara berkembang akan berupaya secara bertahap mengurangi ketergantungan dengan negara maju melalui penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.
b. Hambatan Perdagangan Internasional
Dalam perdagangan internasional hubungan antarnegara tidak selalu berjalan dengan lancar. Pasti ada beberapa hambatan yang akan mempengaruhi kegiatan perdagangan internasional. Beberapa hambatan dalam perdagangan internasional yaitu sebagai berikut.
1) Perbedaan mata uang antara negara pengekspor dengan pengimpor.
Adanya perbedaan mata uang antara negara satu dengan negara lain, seperti rupiah
dengan dollar Amerika dapat mengurangi kelancaran dalam pembayaran perdagangan internasional, karena selain nilainya yang berbeda, juga tidak setiap orang Amerika mau dibayar dengan rupiah, demikian juga sebaliknya.
2) Adanya kebijakan impor yang dilakukan suatu negara
Dengan adanya kebijakan impor yang diberlakukan oleh suatu negara akan
menghambat dan membatasi masuknya barang ke negara lain karena masing-masing
negara akan berusaha untuk melindungi produk dalam negerinya, seperti adanya kuota
impor atau larangan impor terhadap barang-barang tertentu.
3) Perbedaan bahasa antara negara pengekspor dengan pengimpor
Adanya perbedaan bahasa antara negara pengekspor dengan pengimpor akan dapat
menghambat perdagangan internasional, seperti antara negara Indonesia dengan
negara Filipina. Baik importir maupun eksportir harus saling berkomunikasi dan saling
mengetahui maksud dan keinginannya, apabila ada kendala dalam komunikasi maka
transaksi perdagangan antarkedua belah pihak sulit terjadi.
4) Adanya pengenaan bea masuk yang tinggi
Untuk melindungi produksi dalam negeri dari produk luar negeri maka setiap negara
akan melakukan tindakan, salah satunya adalah dengan mengenakan bea masuk yang
tinggi terhadap produk luar negeri yang masuk ke dalam negeri. Hal ini dapat
menghambat perdagangan antarnegara.
5) Adanya perbedaan ketentuan atau peraturan
Setiap negara mempunyai ketentuan dan peraturan sendiri dalam mengatur
perdagangan dengan negara lain. Tentu saja ketentuan antara negara satu dengan
negara lainnya berbeda. Hal inilah yang dapat menghambat perdagangan internasional,
karena negara pengekspor harus mematuhi ketentuan yang berlaku di negara
pengimpor, begitu juga sebaliknya. Misalnya Indonesia sebagai pengekspor tekstil ke
Amerika, harus mematuhi ketentuan-ketentuan dalam perdagangan yang berlaku di
Amerika.
6) Adanya organisasi ekonomi yang mementingkan negara anggotanya
Banyak organisasi ekonomi, baik regional maupun internasional yang dibentuk untuk melindungi kepentingan dan memberikan keuntungan bagi anggotanya sehingga hal ini dapat menjadi penghambat bagi negara lain yang bukan menjadi anggotanya dalam menjalankan perdagangan internasionalnya. Misalnya ASEAN dan MEE, tentu saja kebijakan ekonomi atau perdagangan yang dikeluarkan akan mementingkan danmenguntungkan anggotanya. Seperti halnya pengenaan tarif impor yang tinggi terhadap negara-negara yang bukan menjadi anggotanya sedangkan dengan
anggotanya sendiri dikenakan tarif impor yang relatif rendah, bahkan dibebaskan.
7) Proses dan prosedur ekspor impor yang panjang dan lama
Adanya proses dan prosedur ekspor impor yang panjang yang harus dilalui serta banyaknya persyaratan yang harus dipenuhi oleh eksportir maupun importir dapat menjadi penghambat dalam perdagangan internasional.
8) Adanya perang yang dialami suatu negara dan perompak.
Terjadinya perang dan keadaan yang kurang aman, baik di darat maupun di laut dapat menjadi penghambat dalam perdagangan internasional, seperti terjadinya perang di negara Irak, banyaknya perompak di Selat Malaka dan adanya konflik di negara lainnya dapat menghalangi para pelaku dalam perdagangan internasional untuk melakukan transaksi atau pengiriman barang ke negara lain.
No comments:
Post a Comment