(1) Pengungkapan kembali suatu tuturan dari sebuah tingkatan atau macam bahasa menjadi
macam yang lain tanpa mengubah pengertiannya.
(2) Penguraian kembali sebuah teks (karangan) dalam bentuk (susunan kata-kata) yang lain,
dengan maksud untuk dapat menjelaskan makna yang tersembunyi.
Parafrasa mengandung arti pengungkapan kembali suatu tuturan atau karangan menjadi bentuk lain namun tidak mengubah pengertian awal. Parafrasa tampil dalam bentuk lain dari bentuk aslinya, misalnya sebuah wacana asli menjadi wacana yang lebih ringkas, bentuk puisi ke prosa, drama ke prosa, dan sebaliknya. Parafrasa cenderung diuraikan dengan menggunakan bahasa si pembuat parafrasa bukan diambil dari kalimat sumber aslinya apalagi membuat parafrasa secara lisan.
Memparafrasakan suatu tuturan atau karangan secara lisan bisa dilakukan setelah mendengar tuturan lisan atau setelah membaca suatu naskah tulisan. Hal itu lazim dilakukan oleh orang yang sudah terbiasa membuat parafrasa. Untuk mereka yang baru dalam taraf belajar, langkah membuat parafrasa ialah dengan cara meringkasnya terlebih dahulu. Namun, harus diingat parafrasa disusun dengan bahasa sendiri, bukan dengan bahasa asli penulis.
Membuat parafrasa lisan berarti uraian tertulis yang telah dibaca atau yang telah didengar, diungkapkan kembali secara lisan dengan kalimat sendiri dengan menerapkan teknik membuat parafrasa sama seperti di atas.
Teknik membuat parafrasa lisan adalah seperti berikut.
(1) Membaca informasi secara cermat.
(2) Memahami isi informasi secara umum.
(3) Menulis inti atau pokok informasi dengan kalimat sendiri.
(4) Mencatat kalimat pokok atau inti secara urut.
(5) Mengembangkan kalimat inti atau kata-kata kunci menjadi pokokpokok pikiran yang
sesuai dengan tema/topik informasi sumber.
(6) Menyampaikan atau menguraikan secara lisan pokok pikiran tersebut dengan menggunakan
kata atau kalimat sendiri.
(7) Jika kesulitan menguraikannya, hal di bawah ini dapat membantu:
(a) Gunakan kata-kata yang bersinonim dengan kata aslinya.
(b) Gunakan ungkapan yang sepadan jika terdapat ungkapan untuk
membedakan dengan uraian aslinya.
(c) Ubahlah kalimat langsung menjadi tidak langsung atau kalimat aktif menjadi pasif.
(d) Jika berbentuk narasi, bisa menggunakan kata ganti orang ketiga.
No comments:
Post a Comment