1. Ragam lisan dan ragam tulis
Bahasa Indonesia yang amat luas wilayah pemakaiannya ini dan bermacam-macam pula latar belakang penuturnya,melahirkan sejumlah ragam bahasa. Adanya bermacam-macamragam bahasa ini sesuai dengan fungsi, kedud ukan, sertalingkungan yang berbeda-beda. Ragam bahasa ini pada pokoknyadapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu ragam lisan dan tulis. Kedua ragam ini berbeda. Perbedaannya adalah sebagai berikut.
a. Ragam lisan menghendaki adanya orang kedua, teman berbicara yang berada di depan
pembicara, sedangkan ragam tulis tidak mengharuskan adanya teman bicara berada
di depan pembicara
b. Di dalam ragam lisan, unsur-unsur fungsi gramatikal, seperti subjek, predikat, dan objek
tidak selalu dinyatakan. Unsur-unsur itu kadang-kadang dapat ditinggalkan. Hal ini
disebabkan oleh bahasa yang digunakan itu dapat dibantu oleh gerak mimik, pandangan,
anggukan, atau intonasi.
c. Ragam tulis perlu lebih terang dan lebih lengkap daripada ragam lisan. Fungsi-fungsi
gramatikal harus nyata karenaragam tulis tidak mengharuskan orang kedua berada
didepan pembicara. Kelengkapan ragam tulis menghendakiagar orang yang "diajak
berbicara" mengerti isi tulisanitu. Contoh ragam tulis ialah tulisan-tulisan dalam buku,majalah,
dan surat kabar.
d. Ragam lisan sangat terikat pada kondisi, situasi, ruang, dan waktu. Adapun ragam tulis
tidak terikat oleh situasi, kondisi, ruang, dan waktu.
e. Ragam lisan dipengaruhi oleh intonasi, tekanan, nada, irama, dan jeda, sedangkan ragam
tulis dilengkapi dengan tanda baca, huruf besar, dan huruf miring.
2. Ragam baku dan ragam tidak baku
Pada dasarnya, ragam tulis dan ragam lisan terdiri atas ragam baku dan ragam tidak baku. Ragam baku adalah ragam yang dilembagakan dan diakui oleh sebagian besar warga masyarakat pemakainya sebagai bahasa resmi dan sebagai kerangka rujukan norma bahasa dalam penggunaannya. Ragam tidak baku adalah ragam yang tidak dilembagakan dan ditandai ciri-ciri yangmenyimpang dari norma ragam baku.
3. Ragam baku tulis dan ragam baku lisan
Dalam kehidupan berbahasa, kita sudah mengenal ragamlisan dan ragam tulis, ragam baku dan ragam tidak baku. Olehsebab itu, muncul ragam baku tulis dan ragam baku lisan. Ragambaku tulis adalah ragam yang dipakai dengan resmi dalam bukubukupelajaran atau buku-buku ilmiah lainnya. Sementara, ukurandan nilai ragam baku lisan bergantung pada besar atau kecilnya ragam daerah yang terdengar dalam ucapan. Seseorang dikatakanberbahasa lisan yang baku kalau dalam pembicaraannya tidak terlalumenonjol pengaruh logat atau dialek daerahnya.
4. Ragam sosial dan ragam fungsional
Ragam lisan dan ragam tulis bahasa Indonesia ditandai olehadanya ragam sosial, yaitu ragam bahasa yang sebagian normadan kaidahnya didasarkan atas kesepakatan bersama dalam lingkungansosial yang lebih kecil dalam masyarakat. Ragam bahasayang digunakan dalam keluarga atau persahabatan dua orangyang akrab dapat merupakan ragam sosial tersendiri. Selain itu,ragam sosial tidak jarang dihubungkan dengan tinggi atau rendahnyastatus kemasyarakatan lingkungan sosial yang bersangkutan.Dalam hal ini, ragam baku nasional dapat pula berfungsisebagai ragam sosial yang tinggi, sedangkan ragam baku daerahatau ragam sosial yang lain merupakan ragam sosial dengan nilaikemasyarakatan yang rendah.
Ragam fungsional, yang kadang-kadang disebut juga ragamprofesional adalah ragam bahasa yang berkaitan dengan profesi,lembaga, lingkungan kerja, atau kegiatan tertentu lainnya. Ragam fungsional juga dikaitkan dengan keresmian keadaan penggunaannya.Dalam kenyataan, ragam fungsional menjelma sebagaibahasa negara dan bahasa teknis keprofesian, seperti bahasa dalamlingkungan keilmuan atau teknologi dan kedokteran.
No comments:
Post a Comment