Penyajian informasi, baik dalam bentuk verbal maupun nonverbal, dibutuhkan dalam berkomunikasi.
Dalam hal tertentu penyajian visual lebih memberikan banyak arti daripada penyajian verbal. Namun
demikian, tidak semua hal dapat disajikan dan dimengerti bila hanya disajikan dalam bentuk visual.
Dalam berkomunikasi kedua bentuk penyajian itu (verbal dan nonverbal) perlu digunakan secara
sinergis untuk saling mendukung bagi tersampaikannya pesan dengan baik. Oleh karena itu, kita
dituntut untuk bisa mengalihkan informasi verbal ke nonverbal dan juga bisa mengalihkan informasi nonverbal ke verbal.
Alat bantu visual seperti grafik, matrik, tabel, bagan, diagram dan lain-lain dapat memperlihatkan
fakta dengan jelas dan efektif. Dengan melihat alatalat bantu visual itu, pembaca dapat dengan cepat
menyerap informasi lebih banyak dalam waktu yang singkat. Sebagai alat bantu, grafik, tabel, dan yang lainnya berfungsi untuk mempermudah dan memperjelas bsebuah tulisan.
Dari rangkaian informasi yang diuraikan dengannsejumlah data dan fakta, kita dapat membuat bagan,
grafik, tabel, diagram, atau peta. Kemampuan menggunakan alat bantu visual ini dapat membantu kalian pada saat menyusun proposal, membuat laporan, atau presentasi ilmiah. Selain jelas, singkat, dan efisien, penyampaian dengan alat bantu visual ini lebih menarik perhatian.
Langkah-langkah pengalihan informasi verbal ke nonverbal antara lain sebagai berikut:
1. mencermati isi dan sifat informasi dengan saksama;
2. menentukan efektif tidaknya informasi tersebut divisualisasikan;
3. memilih bentuk visual yang tepat (bagan, grafik, tabel, dsb);
4. memilih lambang, bentuk, warna yang tepat untuk memvisualisasikan item-item datanya;
5. membuat visualisasi yang tepat untuk informasi tersebut.
No comments:
Post a Comment