Hutan rawa adalah hutan yang tumbuh di daerah-daerah rawa. Tanah rawa terdiri atas tanah aluvial atau tanah gambut. Tanah aluvial terbentuk dari hasil endapan aliran sungai. Sedangkan tanah gambut terbentuk dari hasil pembusukan tumbuh-tumbuhan rawa yang sudah mati. Rawa dapat
dibedakan menjadi dua jenis, yaitu rawa pasang surut dan rawa nonpasang surut.
a) Rawa pasang surut adalah rawa yang terdapat di daerah
pesisir yang pada umumnya dipengaruhi oleh pasang surut air laut.
b) Rawa nonpasang surut adalah rawa yang terdapat dI daratan yang letaknya jauh dari pantai,
tetapi di dekat sungai atau lahan basah lainnya.
Hutan rawa di Indonesia dikelompokkan menjadi dua sebagai berikut.
a) Hutan Rawa Gambut
Tipe hutan ini terdapat di perairan oligotrofik, yaitu perairan yang sangat rendah kandungan zat
haranya untuk kehidupan binatang dan tumbuhan. Keadaan ini memungkinkan terbentuknya
gambut. Lapisan gambut yang terbentuk dapat sangat dalam (mencapai 20 m) dan diameternya
bisa mencapai beberapa kilometer.
Hutan rawa gambut terbentuk di daerah pesisir sebagai lahan basah pesisir maupun lahan basah daratan yang mengandung kumpulan gambut dalam jumlah yang besar/ tebal.
Adapun ciri-ciri hutan rawa gambut sebagai berikut.
(1) Terletak di daerah pesisir sebagai lahan basah pesisir maupun lahan basah daratan di
belakang hutan bakau.
(2) Lapisan gambut pada hutan rawa gambut sangat besar atau tebal.
(3) Keadaan tanahnya miskin unsur-unsur hara (mineral yang diperlukan tumbuhan).
(5) Pohon-pohonnya memiliki garis tengah yang sangat kecil.
Indonesia merupakan negara yang memiliki hutan rawa gambut terluas di dunia (Sanda, 1996). Luas hutan rawa gambut di Indonesia antara 16,5–27 juta hektare (Davies dkk., 1995). Hutan rawa gambut terluas di Indonesia terdapat di pantai timur Sumatra, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Selatan. Di Pulau Jawa hanya terdapat sedikit hutan rawa gambut, yaitu Rawa Danau di Serang (Banten). Tumbuhan yang hidup di hutan rawa gambut adalah ramin, suntai, semarum, durian burung, terentang, dan meranti rawa. Tumbuhan tersebut memperlihatkan zonasi
yang memusat. Di Kalimantan hutan rawa gambut berpusat pada suatu pulau pasir. Di Sumatra jenis
tumbuhannya berpusat pada endapan gambut yang paling tebal. Semakin ke pinggir, ketebalan endapan gambut semakin berkurang.
b) Hutan Rawa Air Tawar
Hutan rawa air tawar merupakan tipe lahan basah yang biasa ditemukan pada tanah aluvial dataran rendah.
Adapun ciri-ciri hutan rawa air tawar sebagai berikut.
(1) Terletak di antara dua sungai dan jauh masuk ke pedalaman atau pada dataran luas dekat
pantai serta berada di antara hutan rawa gambut dan hutan dataran rendah.
(2) Digenangi air secara tetap atau musiman, baik air hujan maupun limpahan air sungai.
(3) Lapisan gambut pada hutan air tawar hanya sedikit atau tidak mengandung gambut sama sekali.
(4) Tanahnya berupa tanah aluvial yang subur dan memiliki sistem pengairan yang baik.
(5) Air yang menggenangi berasal dari air hujan, air sungai, dan air permukaan lainnya.
(6) Pohon-pohonnya memiliki garis tengah (diameter) lebih kecil jika dibandingkan
pohon-pohon pada hutan dataran rendah, tetapi lebih besar jika dibandingkan pohon-pohon
pada hutan rawa gambut.
(7) Pada musim kering terdapat sisa-sisa atau bekas genangan air.
Sesuai dengan ciri-ciri tersebut, maka hutan rawa air tawar terdapat sangat luas di daerah-daerah dataran rendah yang memiliki sungai-sungai yang besar, misalnya di Sumatra, Kalimantan, dan Papua. Hutan rawa air tawar di ketiga wilayah tersebut meliputi 95% dari seluruh hutan rawa air tawar mula-mula di Indonesia. Hutan rawa air tawar juga dapat ditemukan di Sulawesi, Jawa, dan Nusa Tenggara. Salah satu di antaranya adalah hutan rawa air tawar yang terdapat di Taman Nasional Ujung Kulon yang merupakan habitat terakhir badak jawa. Mula-mula hutan rawa air tawar di Indonesia mencapai luas ±103 juta hektare (Bappenas, 1993). Namun, sampai dengan 2006, luas hutan tersebut diperkirakan tinggal 23 juta hektare (lianaindonesia.wordpress). Diperkirakan semakin menyusut lagi karena sebagian besar telah dialihkan sebagai lahan pertanian dan perikanan. Lahan pertanian bekas hutan rawa air tawar mempunyai tanah yang subur. Unsur hara yang dikandungnya juga mendukung dikembangkan sebagai perikanan.
No comments:
Post a Comment