Jelaskan Membaca Puisi dengan Lafal, Nada, Tekanan, dan Intonasi yang Tepat dan berikan contoh puisisnya?

 on Sunday, October 5, 2014  

Membaca Puisi dengan Lafal, Nada, Tekanan, dan Intonasi yang Tepat Membaca puisi merupakan salah satu bentuk memberikan apresiasi pada karya sastra. Tujuan mengapresiaisi karya sastra (puisi)
tidak sekedar membuat puisi itu jadi indah dan bisa dinikmati banyak orang melainkan juga memberikan puisi itu jadi bermakna dan berarti. Oleh karena itu dalam proses pembacaan puisi tidak hanyadibutuhkan penjiwaan serta ekspresi yang mengena melainkan juga volume suara yang meliputi lafal, nada, tekanan dan intonasi yang tepat. Lafal atau pelafalan merupakan salah satu bentuk ketepatan mengucapkan kata yang tepat dan benar tanpa ada unsur kedaerahan yang mempengaruhinya. Nada merupakan pola pengiramaan dari puisi yang dibacakan, sehingga maknanya bisa muncul saat dibacakan. Tekanan merupakan bentuk keras lembutnya suara yang dimunculkan saat membacakan puisi. Intonasi merupakan tinggi rendahnya nada saat membacakan puisi. Agar penjiwaan, ekspresi dan volume suara tepat dan mengena saat pembacaan puisi, langkah awal yang harus dan mutlak dilakukan adalah membaca dan memahami substansi puisi. Pemahaman terhadap substansi puisi ini tidak hanya untuk mendapatkan tafsir makna terhadap puisi yang akan dibacakan melainkan juga untuk menentukan bagaimana lafal, nada, tekanan serta intonasi diucapkan saat pembacaan puisi.

Contoh Puisi
Telah Kutulis Badai

telah kutulis badai ketika perang menyala
langit memaknainya bagian dari darah (barangkali luka
kampung kita yang masih netes) kita di sudut yang mana
bila nasib dikapling, segala terus digusur-gusur
orang-orang mengibarkan warna-warna dan kekuatan bukan
berada di balik puisi “ucapkan tangis pada laut?”
di negeri yang bergelombang, hutan-hutan telah kering
sedang perpacuan tetap tak ingin berhenti

 sekian tahun pagi kurindu (kopi itu tak juga
kau panaskan) selain matamu yang sabar
mungkin aku terkubur puing-puing, namun pada badai
masih setia, andai sesaat kelak kau berdendang
bukan tentang tahta atau nilai uang
bukan tentang harta atau pembunuhan, bisa saja pantai
hingga orang-orang tak selalu berkeluh-keluh dengan harapan
dan di tepi-tepi kota menjerit, “pelajaran yang cengeng!” katamu
aku pun berangkat, segera melunasi musim yang tersisa
mengakulah, tak ada srigala di matamu

telah kutulis badai
dan ingin menyanyikannya denganmu
di kampung kita, negeri yang bergelombang
;
Jelaskan Membaca Puisi dengan Lafal, Nada, Tekanan, dan Intonasi yang Tepat dan berikan contoh puisisnya? 4.5 5 tati Sunday, October 5, 2014 Membaca Puisi dengan Lafal, Nada, Tekanan, dan Intonasi yang Tepat Membaca puisi merupakan salah satu bentuk memberikan apresiasi pada karya...


No comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.