Kegiatan pengindraan jauh memberikan produk atau hasil berupa keluaran atau citra. Citra adalah gambaran suatu objek yang tampak pada cermin melalui lensa kamera atau hasil pengindraan yang telah dicetak Citra dapat dibedakan menjadi dua, yaitu citra foto dan citra nonfoto.
1. Citra Foto
Citra foto adalah gambaran suatu objek yang dibuat dari pesawat udara, dengan menggunakan kamera udara sebagai alat pemotret. Hasilnya dikenal dengan istilah foto udara. Citra foto dapat dibedakan menurut beberapa aspek, antara lain sebagai berikut.
a. Berdasarkan Spektrum Elektromagnetik yang Digunakan Berdasarkan spektrum
elektromagnetik yang digunakan, citra foto dapat dibedakan menjadi 3, yaitu:
1) Foto Ultraviolet
Foto Ultraviolet adalah foto yang dibuat dengan menggunakan spektrum ultraviolet dekat dengan panjang gelombang 0,29 mikrometer. Cirinya adalah mudah untuk mengenali beberapa objek karena perbedaan warna yang sangat kontras. Kelemahan dari citra foto ini adalah tidak banyak informasi yang dapat disadap. Foto ini sangat baik untuk mendeteksi tumpahan minyak di laut, membedakan atap logam yang tidak dicat, jaringan jalan aspal, batuan kapur, juga untuk mengetahui, mendeteksi, dan memantau sumber daya air.
2) Foto Ortokromatik
Foto Ortokromatik adalah foto yang dibuat dengan menggunakan spektrum tampak dari saluran biru hingga sebagian hijau (0,4 – 0,56 mikrometer). Cirinya banyak objek yang bisa tampak jelas. Foto ini bermanfaat untuk studi pantai karena filmnya peka terhadap objek di bawah permukaan air hingga kedalaman kurang lebih 20 meter.
3) Foto Pankromatrik
Foto pankromatrik adalah foto yang menggunakan seluruh spektrum tampak mata mulai dari warna merah hingga ungu. Kepekaan film hampir sama dengan kepekaan mata manusia. Pada umumnya digunakan film sebagai negatif dan kertas sebagai positifnya. Wujudnya seperti pada foto, tetapi bersifat tembus cahaya. Foto pankromatik dibedakan menjadi 2 yaitu pankromatik hitam putih
dan foto infra merah.
a) Foto Pankromatrik Hitam Putih
(1) rona pada objek serupa dengan warna pada objek aslinya, karena kepekaan film sama
dengan kepekaan mata manusia,
(2) resolusi spasialnya halus,
(3) stabilitas dimensional tinggi, dan 4) foto pankromatrik hitam putih telah lama
dikembangkan sehingga orang telah terbiasa menggunakannya.
Foto Pankromatrik digunakan dalam berbagai bidang, sebagai berikut.
(1) Di bidang pertanian, untuk pengenalan dan klasifikasi jenis tanaman, evaluasi kondisi
tanaman, dan perkiraan jumlah produksi tanaman,
(2) Di bidang kehutanan, digunakan untuk identifikasi jenis pohon, perkiraan volume kayu,
1. Citra Foto
Citra foto adalah gambaran suatu objek yang dibuat dari pesawat udara, dengan menggunakan kamera udara sebagai alat pemotret. Hasilnya dikenal dengan istilah foto udara. Citra foto dapat dibedakan menurut beberapa aspek, antara lain sebagai berikut.
a. Berdasarkan Spektrum Elektromagnetik yang Digunakan Berdasarkan spektrum
elektromagnetik yang digunakan, citra foto dapat dibedakan menjadi 3, yaitu:
1) Foto Ultraviolet
Foto Ultraviolet adalah foto yang dibuat dengan menggunakan spektrum ultraviolet dekat dengan panjang gelombang 0,29 mikrometer. Cirinya adalah mudah untuk mengenali beberapa objek karena perbedaan warna yang sangat kontras. Kelemahan dari citra foto ini adalah tidak banyak informasi yang dapat disadap. Foto ini sangat baik untuk mendeteksi tumpahan minyak di laut, membedakan atap logam yang tidak dicat, jaringan jalan aspal, batuan kapur, juga untuk mengetahui, mendeteksi, dan memantau sumber daya air.
2) Foto Ortokromatik
Foto Ortokromatik adalah foto yang dibuat dengan menggunakan spektrum tampak dari saluran biru hingga sebagian hijau (0,4 – 0,56 mikrometer). Cirinya banyak objek yang bisa tampak jelas. Foto ini bermanfaat untuk studi pantai karena filmnya peka terhadap objek di bawah permukaan air hingga kedalaman kurang lebih 20 meter.
3) Foto Pankromatrik
Foto pankromatrik adalah foto yang menggunakan seluruh spektrum tampak mata mulai dari warna merah hingga ungu. Kepekaan film hampir sama dengan kepekaan mata manusia. Pada umumnya digunakan film sebagai negatif dan kertas sebagai positifnya. Wujudnya seperti pada foto, tetapi bersifat tembus cahaya. Foto pankromatik dibedakan menjadi 2 yaitu pankromatik hitam putih
dan foto infra merah.
a) Foto Pankromatrik Hitam Putih
(1) rona pada objek serupa dengan warna pada objek aslinya, karena kepekaan film sama
dengan kepekaan mata manusia,
(2) resolusi spasialnya halus,
(3) stabilitas dimensional tinggi, dan 4) foto pankromatrik hitam putih telah lama
dikembangkan sehingga orang telah terbiasa menggunakannya.
Foto Pankromatrik digunakan dalam berbagai bidang, sebagai berikut.
(1) Di bidang pertanian, untuk pengenalan dan klasifikasi jenis tanaman, evaluasi kondisi
tanaman, dan perkiraan jumlah produksi tanaman,
(2) Di bidang kehutanan, digunakan untuk identifikasi jenis pohon, perkiraan volume kayu,
dan perkembangan luas hutan,
(3) Di bidang sumber daya air, digunakan untuk mendeteksi pencemaran air, evaluasi
kerusakan akibat banjir, agihan air tanah, dan air permukaan,
(4) Di bidang perencanaan kota dan wilayah, digunakan untuk penafsiran jumlah dan
agihan penduduk, studi lalu lintas, studi kualitas perumahan, penentuan jalur transportasi,
dan pemilihan letak berbagai bangunan penting,
(5) Penelitian ekologi hewan liar, berguna untuk mendeteksi habitat dan untuk pencacahan
jumlah populasinya, dan
(6) Evaluasi dampak lingkungan.
b) Foto Infra Merah
Foto infra merah adalah foto yang dibuat dengan menggunakan spektrum infra merah dekat, dengan panjang gelombang 0,9 – 1,2 mikrometer, yang dibuat secara khusus yang terletak pada saluran merah dan sebagian saluran hijau. Cirinya dapat mencapai bagian dalam daun, sehingga rona pada foto infra merah daun tidak ditentukan berdasarkan warna tetapi oleh sifat jaringannya.
Perbedaan antara foto infra merah dengan film pankromatik hitam putih terletak pada kepekaannya. Foto infra merah mempunyai beberapa keunggulan, antara lain:
(1) mempunyai sifat pantulan khusus bagi vegetasi,
(2) daya tembusnya yang besar terhadap kabut tipis, dan daya serap yang besar terhadap
(3) Di bidang sumber daya air, digunakan untuk mendeteksi pencemaran air, evaluasi
kerusakan akibat banjir, agihan air tanah, dan air permukaan,
(4) Di bidang perencanaan kota dan wilayah, digunakan untuk penafsiran jumlah dan
agihan penduduk, studi lalu lintas, studi kualitas perumahan, penentuan jalur transportasi,
dan pemilihan letak berbagai bangunan penting,
(5) Penelitian ekologi hewan liar, berguna untuk mendeteksi habitat dan untuk pencacahan
jumlah populasinya, dan
(6) Evaluasi dampak lingkungan.
b) Foto Infra Merah
Foto infra merah adalah foto yang dibuat dengan menggunakan spektrum infra merah dekat, dengan panjang gelombang 0,9 – 1,2 mikrometer, yang dibuat secara khusus yang terletak pada saluran merah dan sebagian saluran hijau. Cirinya dapat mencapai bagian dalam daun, sehingga rona pada foto infra merah daun tidak ditentukan berdasarkan warna tetapi oleh sifat jaringannya.
Perbedaan antara foto infra merah dengan film pankromatik hitam putih terletak pada kepekaannya. Foto infra merah mempunyai beberapa keunggulan, antara lain:
(1) mempunyai sifat pantulan khusus bagi vegetasi,
(2) daya tembusnya yang besar terhadap kabut tipis, dan daya serap yang besar terhadap
air. Kelemahan foto infra merah antara lain:
(1) adanya efek bayangan gelap karena saluran infra merah dekat tidak peka terhadap sinar baur
dan sinar yang dipolarisasikan,
(2) sifat tembusnya kecil terhadap air, dan
(3) kecepatan yang rendah dalam pemotretan.
Infra merah berwarna mempunyai keunggulan pada warnanya yang tidak serupa dengan warna aslinya. Dengan warna semu itu banyak objek pada foto ini menjadi mudah dikenali.
Foto inframerah berwarna banyak digunakan dalam bidang:
(1) kemiliteran, untuk mengetahui kondisi suatu hutan, karena tanaman tidak akan
terpantulkan melainkan objek yang ada disekitarnya;
(2) bidang pertanian dan kehutanan, yaitu untuk mendeteksi atau membedakan tanaman yang
sehat dan tanaman yang terserang penyakit;
(1) adanya efek bayangan gelap karena saluran infra merah dekat tidak peka terhadap sinar baur
dan sinar yang dipolarisasikan,
(2) sifat tembusnya kecil terhadap air, dan
(3) kecepatan yang rendah dalam pemotretan.
Infra merah berwarna mempunyai keunggulan pada warnanya yang tidak serupa dengan warna aslinya. Dengan warna semu itu banyak objek pada foto ini menjadi mudah dikenali.
Foto inframerah berwarna banyak digunakan dalam bidang:
(1) kemiliteran, untuk mengetahui kondisi suatu hutan, karena tanaman tidak akan
terpantulkan melainkan objek yang ada disekitarnya;
(2) bidang pertanian dan kehutanan, yaitu untuk mendeteksi atau membedakan tanaman yang
sehat dan tanaman yang terserang penyakit;
No comments:
Post a Comment