1) Hutan Monsun Gugur Daun
Hutan monsun gugur daun terdapat di Pulau Jawa, Kepulauan Nusa Tenggara, Sulawesi Selatan, dan Papua bagian selatan. Adapun ciri-ciri hutan monsun gugur daun sebagai berikut.
a) Terdapat pada ketinggian 0–800 m dpl.
b) Beriklim musiman, biasanya jumlah penguapan melebihi banyaknya curah hujan.
c) Curah hujannya kurang dari 1.500 mm/tahun. Pada musim kering, jumlah curah hujan kurang dari 60 mm/tahun.
d) Ada pohon-pohon yang tingginya di bawah 25 m, biasanya bercabang di bawah.
e) Jumlah jenis pohonnya sedikit.
f) Anakan pohon jarang terdapat.
g) Tidak dijumpai paku pohon, pohon kapur, pakis kurung/ paku payung, maupun daun kendi.
h) Bambu sering ditemukan, juga tumbuh-tumbuhan bawah yang kebanyakan berupa rumput.
i) Di Sumbawa jenis-jenis pohon yang umum dijumpai, yaitu tanggulun/katos, kesambi,
dan lanji/walikukun.
j) Di Timor dan Wetar dijumpai hutan kayu merah pada dataran rendah. Jenis-jenis pohon
yang membentuk hutan angsana antara lain meliputi angsana, upas, penjalinan, dadap, dan balok.
k) Di Jawa, Madura, dan Kangean terdapat formasi hutan jati.
2) Hutan Monsun yang Selalu Hijau
Hutan monsun yang selalu hijau terdapat di Pulau Sumbawa, Timor, dan Wetar. Di Pulau
Sumbawa hutan monsun terdapat pada ketinggian 800–1.000 m dpl dan di Pulau Timor serta Wetar
terdapat pada ketinggian 1.000 m dpl dan dirajai oleh Eucalyptus (ampupu). Hutan Eucalyptus
tersebut selain dibentuk oleh ampupu, juga oleh jenis-jenis pohon lainnya antara lain sengon, kayu embalo, jambu, pakis, dan kayu tahun.
No comments:
Post a Comment