Daya tahan ini menyangkut kemampuan tubuh untuk menyerahkan darah yang mengandung O2 dan nutrisi ke jaringan tubuh yang aktif serta mengangkut sisa-sisa metabolisme ke alatalat
pengeluarannya. Itu semua berhubungan dengan kekuatan dan tegangan jantung, kerja paru-paru, peredaran darah dan metabolisme cadangan energi dalam menghadapi tekanan yaitu latihan jasmani dan kerja.
Kualitas daya tahan jantung dan paru-paru dinyatakan dengan VO2 max yakni banyak oksigen maksimal yang dapat dikonsumsi dalam satu MI/Kg BB/menit. Adapun pola latihan untuk daya tahan paru-paru dan jantung antara lain:
1) Gerakan yang melibatkan otot-otot besar seperti berjalan dan lari.
2) Gerakan yang kontinu-ritmis seperti bersepeda, jogging dengan kecepatan tertentu.
3) Sifat gerakannya aerobic yakni gerakan yang dilakukan dengan intensitas sedang dan
diukur dengan kenaikan detak jantung latihannya, seperti lari dengan kecepatan sedang.''
Untuk meningkatkan kebugaran paru-paru dan jantung maka frekuensi latihannya sebanyak 3 - 5 kali/minggu dengan intensitas 75 - 85 % dari detak jantung normal dan waktu untuk setiap latihan
selama 20 – 60 menit tanpa berhenti
Latihan Relaksasi
Latihan ini bersifat jasmaniah dan rohaniah. Secara jasmaniah maka relaksasi adalah kemampuan melepaskan ketegangan yang berlebihan pada saraf dan otot, ketegangan yang berlebihan biasanya terjadi karena beberapa sebab seperti kurang
tidur, lelah, kurang gizi, emosi dan keadaan lingkungan. Ketegangan yang berlebihan pada saraf otot dapat disembuhkan dengan berolahraga yang mengandung unsur rekreatif seperti
memancing. Waktu yang diperlukan untuk setiap kegiatan adalah 1 – 4 minggu sekali.
No comments:
Post a Comment