Perkembangan seni sketsa dari tahun ke tahun menunjukkan grafik peningkatan, dilihat dari makin seringnya seni sketsa muncul dalam berbagai bentuk pameran. Hal ini menunjukkan bahwa sketsa telah dapat diterima dan diapresiasi oleh masyarakat pecinta seni, walaupun belum dapat disejajarkan keberadaannya dengan seni lukis.
Pada saat sekarang sering dipamerkan karya-karya sketsa dari beberapa pelukis zaman Renaissance yang dapat menarik perhatian publik pecinta seni, misalnya pameran sepuluh karya sketsa dan gambar terbaik Leonardo da Vinci di Royal Collection tour ke lima di Inggris pada tahun 2012. Karya-karya tersebut dipilih untuk mencerminkan penggunaan berbagai media yang berbeda dan berbagai aktivitasnya yang luar biasa mulai dari lukisan, patung, teknik, botani, pembuatan peta, hidrolika dan anatomi. Pameran meliputi desain untuk kereta, studi kepala Leda, gambar daun oak, selembar dua sisi sketsa anatomi, desain untuk skema menguras rawa, pemandangan sungai dari jendela, sebuah studi kostum seorang pria di atas kuda, gambar adegan apokaliptik, dan sebuah studi kasar seorang pria tua di profil, salah satu gambar terakhir yang dibuat oleh Leonardo.
Pada tahun 2013 dua puluh lima sketsa dan gambar karya Michelangelo dipamerkan di dua kota di AS. Pameran di Muscarelle Museum of Art di College of William & Mary di Williamsburg tanggal 14 April 2013, kemudian pindah ke Museum of Fine Arts di Boston, dari tanggal 21 April sampai 30 Juni 2013. Disamping pameran sketsa, lelang seni sketsa karya-karya pelukis besar seperti Michelangelo dan Leonardo Da Vinci yang diselenggarakan oleh balai lelang dapat menghasilkan jutaan dolar. Hal ini merupakan salah satu pemicu para seniman sketsa pada saat ini untuk berkarya melalui media sketsa.
Pada tahun 2010, Ipe Ma’ruf seorang seniman senior yang sering dijuluki Raja Sketsa Indonesia, mempelopori gerakan sketsa bersama di Kebun binatang Ragunan. Dalam kegiatan sketsa tersebut Ipe Ma’ruf menunjukkan kepiawaiannya menggoreskan berbagai media dan alat untuk mengungkapkan ekspresinya melalui media sketsa, antara lain menggunakan pena dengan bahan tinta di atas kertas, menggunakan bantuan media paku, karbon di atas karton, serta menggunakan media pentul korek api. Semua itu dilakukan Ipe Ma’ruf untuk memenuhi kebutuhan dalam berolah sketsa. Kegiatan membuat sketsa bersama dan dilanjutkan dengan pameran bersama banyak dilakukan oleh komunitas seniman sketsa atau sketser, antara lain kegiatan yang dikelola oleh “MAHDOD” singkatan dari dua nama praktisi lukis Mahyar dan Godod, sering mengajak seniman-seniman muda untuk berkarya dan pameran bersama. Hal yang sama juga dilakukan oleh komunitas yang menamakan dirinya “IS” singkatan dari Indonesia’s Sketchers. Komunitas ini sampai dengan bulan September 2012 tercatat telah memiliki lebih dari 5.000 anggota tergabung dalam kelompok ini. Walaupun sebagian besar anggota IS merupakan anggota pasif, namun di antara mereka masih tetap rajin berkarya dan mengirimkan karya-karya sketsanya untuk diunggah dalam wall Face Book IS.
Pada tahun 2013 dua puluh lima sketsa dan gambar karya Michelangelo dipamerkan di dua kota di AS. Pameran di Muscarelle Museum of Art di College of William & Mary di Williamsburg tanggal 14 April 2013, kemudian pindah ke Museum of Fine Arts di Boston, dari tanggal 21 April sampai 30 Juni 2013. Disamping pameran sketsa, lelang seni sketsa karya-karya pelukis besar seperti Michelangelo dan Leonardo Da Vinci yang diselenggarakan oleh balai lelang dapat menghasilkan jutaan dolar. Hal ini merupakan salah satu pemicu para seniman sketsa pada saat ini untuk berkarya melalui media sketsa.
Pada tahun 2010, Ipe Ma’ruf seorang seniman senior yang sering dijuluki Raja Sketsa Indonesia, mempelopori gerakan sketsa bersama di Kebun binatang Ragunan. Dalam kegiatan sketsa tersebut Ipe Ma’ruf menunjukkan kepiawaiannya menggoreskan berbagai media dan alat untuk mengungkapkan ekspresinya melalui media sketsa, antara lain menggunakan pena dengan bahan tinta di atas kertas, menggunakan bantuan media paku, karbon di atas karton, serta menggunakan media pentul korek api. Semua itu dilakukan Ipe Ma’ruf untuk memenuhi kebutuhan dalam berolah sketsa. Kegiatan membuat sketsa bersama dan dilanjutkan dengan pameran bersama banyak dilakukan oleh komunitas seniman sketsa atau sketser, antara lain kegiatan yang dikelola oleh “MAHDOD” singkatan dari dua nama praktisi lukis Mahyar dan Godod, sering mengajak seniman-seniman muda untuk berkarya dan pameran bersama. Hal yang sama juga dilakukan oleh komunitas yang menamakan dirinya “IS” singkatan dari Indonesia’s Sketchers. Komunitas ini sampai dengan bulan September 2012 tercatat telah memiliki lebih dari 5.000 anggota tergabung dalam kelompok ini. Walaupun sebagian besar anggota IS merupakan anggota pasif, namun di antara mereka masih tetap rajin berkarya dan mengirimkan karya-karya sketsanya untuk diunggah dalam wall Face Book IS.
Pada tahun 2012 di Yogyakarta, tepatnya di Bentara Budaya Yogyakarta diselenggarakan pameran sketsa karya para pelukis maestro Indonesia, diantara mereka, adalah: Lee Man Fong, Rusli, Sudjana Kerton, Hendra Gunawan, Oeman Effendi, X Ling, Trubus Soedarsono, Affandi, S. Soedjojono, Abdullah Soerjosoebroto.
No comments:
Post a Comment