Sifat fisika alkohol :
1) Td alkohol > TD alkena dengan jumlah unsur C yang sama (etanol = 78oC, etena= -88,6oC)
2) Umumnya membentuk ikatan hidrogen
3) Berat jenis alkohol > Berat jenis alkena
4) Alkohol rantai pendek (metanol, etanol) larut dalam air(=polar)
Penggunaan alkohol :
1) Metanol : pelarut, antifreeze radiator mobil, sintesis formaldehid, metilamina,
metilklorida, metilsalisilat, dll
2) Etanol : minuman beralkohol, larutan 70 % sebagai antiseptik, sebagai pengawet, dan sintesis
eter, koloroform, dll.
Tatanama alkohol
Nama umum untuk alkohol diturunkan dari gugus alkol yang melekat pada –OH dan kemudian ditambahkan kata alkohol. Dalam sisitem IUPAC, akhiran-ol menunjukkan adanya gugus hidroksil. Contoh-contoh berikut menggambarkan contoh-contoh penggunaan kaidah IUPAC (Nama umum dinyatakan dalam tanda kurung).
b. Eter
Eter adalah senyawa yang mempunyai dua gugus organik melekat pada atom oksigen tunggal. Rumus umum eter ialah R-O-R’, yang R dan R’- nya bisa sama atau berbeda, gugusnya dapat berupa alkil atau aril. Pada anestesi umum kedua R-nya adalah gugus etil yaitu dietil ester (CH3CH2-O- CH2CH3). Eter merupakan isomer atau turunan dari alkohol (unsur H pada OH diganti oleh alkil atau aril). Eter mengandung unsur C, H, dan O.
Sifat fisika eter :
1) Senyawa eter rantai C pendek berupa cair pada suhu kamar dan Titik didih nya naik dengan penambahan unsur C.
2) Eter rantai C pendek medah larut dalam air, eter dengan rantai panjang sulit larut dalam air dan larut dalam pelarut organik.
3) Mudah terbakar
4) Unsur C yang sama titik didih eter > titik didih alkana dan < titik didih alkohol (metil, n-pentil eter 140oC, n-heptana 98oC, heksil alkohol 157oC).
Penggunaan eter :
1) Dietil eter : sbg obat bius umum, pelarut dari minyak, dsb.
2) Eter-eter tak jenuh : pada opersi singkat : ilmu kedokteran gigi dan ilmu
kebidanan.
Tatanama eter
Eter diberi nama berdasarkan gugus alkil atau arilnya menurut urutan abjad, diikuti dengan kata eter. Pemberian tata nama senyawa eter dapat sebagai berikut (Lihat Gambar 2.1).
Untuk eter dengan stuktur kompleks, kadang-kaang diperlukan nama gugus
–OR sebagai gugus alkoksi. Misalnya, dalam sistem IUPAC eter diberi nama sebagai hidrokarbon dengan substitusi alkoksi.
No comments:
Post a Comment