Lemparan ke dalam terjadi apabila saat permainan sepak bola sedang berlangsung, bola keluar meninggalkan lapangan permainan dari daerah sisi lapangan. Jika lemparan ini telah dilakukan, permainan dapat dilanjutkan kembali. Lemparan ke dalam dilakukan oleh tim yang tidak menyentuh bola terakhir saat bola keluar lapangan. Ketentuan lemparan ke dalam yaitu:
a. bola dilempar oleh kedua tangan dan harus melewati atas kepala; serta
b. kedua kaki harus tetap menempel atau menjinjit di tanah saat melempar bola.
Lemparan ke dalam bisa menjadi serangan yang berbahaya jika dilakukan dengan perhitungan yang matang, terutama jika terjadi di daerah pertahanan lawan. Saat melakukan lemparan ke dalam, ada tiga pilihan posisi kaki, yaitu kedua kaki sejajar rapat, salah satu kaki di belakang atau di depan, dan kedua kaki dibuka lebar.
2. Tendangan Bebas
Tendangan bebas ialah tendangan yang dilakukan secara bebas oleh pemain tanpa gangguan pemain lawan. Tendangan ini diberikan jika terjadi pelanggaran. Tim yang dilanggar berhak melakukan tendangan bebas. Tendangan bebas dapat dilakukan secara langsung atau tidak langsung bergantung pada keperluan dan situasi yang dihadapi. Tendangan bebas langsung adalah tendangan bebas yang langsung diarahkan ke gawang sehingga bisa langsung menghasilkan gol. Adapun tendangan bebas tidak langsung terlebih dahulu dioper ke pemain lain sebelum diarahkan ke gawang lawan.
Tendangan pinalti
Tendangan penalti merupakan salah satu hukuman terberat dalam sepak bola, selain hukuman kartu merah. Tendangan penalti dilakukan jika salah satu tim melakukan pelanggaran di dalam daerah penalti lawan. Selain itu, apabila pertandingan sepak bola dilakukan dengan sistem gugur, sementara skornya tetap imbang hingga berakhirnya perpanjangan waktu, juga dilakukan tendangan penalti untuk menentukan pemenangnya. Ketentuan pelaksanaan tendangan penalti adalah sebagai berikut.
a. Tendangan dilakukan di titik tendangan penalti.
b. Tendangan dilakukan ke depan.
c. Posisi kedua kaki penjaga gawang harus tetap berada di atas garis gawang dan tidak
boleh memindahkan kakinya sampai bola ditendang.
d. Para pemain selain pelaksana tendangan penalti dan penjaga gawang harus berdiri paling
sedikit berjarak 9,15 meter dari letak bola, namun tetap berada di lapangan permainan.
e. Pemberian isyarat untuk mengambil tendangan hukuman dilakukan oleh wasit.
Strategi Permainan Sepak Bola
Kemenangan dalam sepak bola tidak hanya ditentukan oleh kualitas pemain saja, tetapi juga melibatkan kualitas strategi yang digunakan oleh pelatih. Strategi bisa saja berubah bergantung pada situasi dan kondisi yang dihadapi. Namun, pada umumnya strategi suatu regu bersifat lebih kaku atau hampir tetap. Ada beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam menentukan suatu strategi, yaitu:
a. kemampuan fisik dan keadaan mental setiap regu maupun lawan;
b. keadaan lingkungan, alat, perlengkapan, lapangan, dan situasi sosial yang dihadapi; serta
c. peraturan-peraturan pertandingan yang berlaku.
Secara garis besar, strategi dalam permainan sepak bola dibedakan menjadi dua macam, yaitu strategi penyerangan dan strategi pertahanan.
1. Strategi Penyerangan
Strategi penyerangan ialah strategi yang dilakukan oleh perseorangan atau kelompok untuk memenangkan pertandingan secara sportif dengan cara melakukan serangan. Pemain yang menguasai bola, sebelum bola tersebut dioperkan kepada temannya akan berusaha melakukan gerakan dengan bola, misalnya sentuhan satu dua (wall pass). Gerakan ini adalah gerakan yang sangat sederhana dari dua orang pemain. Pemain A mengoper bola pada pemain B, kemudian menempati posisi baru. Pemain B langsung mengoper bola kepada A yang berada pada posisi baru tanpa menahan bola.
2. Strategi Pertahanan
Strategi pertahanan ialah strategi yang dilakukan perseorangan maupun kelompok dengan tujuan menahan serangan lawan agar tidak mengalami kekalahan dalam pertandingan. Pertahanan sering dilakukan oleh pemain belakang atau barisan pertahanan. Caranya bisa bermacam-macam, namun harus bisa dipahami oleh seluruh pemain agar terkoordinir dan terpola. Pertahanan ini bukan tindakan seorang pemain saja, tetapi merupakan kegiatan kelompok yang membutuhkan kerja sama dan pemahaman yang baik satu sama lain. Cara yang biasa dilakukan adalah penjagaan daerah, penjagaan satu lawan satu, dan penjagaan gabungan.
a. Penjagaan daerah (zone defence)
Dengan pertahanan semacam ini, pemain bertahan menjaga daerah pertahanan yang telah ditentukan oleh pelatih. Jika ada pemain lawan yang memasuki daerah tersebut, pemain itu bertugas untuk menghalaunya. Jika ia telah keluar dari daerahnya, maka pemain lain yang akan berhadapan dengan pemain lawan tersebut.
b. Penjagaan satu lawan satu (man to man marking)
Prinsip dasar pertahanan ini adalah menjaga satu pemain lawan oleh satu pemain. Dengan demikian, setiap pemain bertanggung jawab untuk menjaga seorang pemain lawan. Namun, dalam praktiknya, penjagaan yang dilakukan lebih fleksibel. Seorang pemain lawan dapat ditinggalkan penjagaannya jika tidak perlu dijaga sehingga pemain bertahan bisa lebih leluasa berada di dalam lapangan permainan.
c. Penjagaan gabungan (kombinasi)
Pertahanan ini merupakan perpaduan antara penjagaan daerah dan penjagaan satu lawan satu. Dalam pertahanan ini, Anda tidak perlu mengikuti lawan terus-menerus, tetapi bisa dialihkan ke pemain lain.
No comments:
Post a Comment