Ada berbagai jenis kain yang baik dan banyak digunakan dalam teknik celup ikat, yaitu kain katun dan sutera. Kedua jenis kain ini dengan kemampuan daya serapnya, memudahkan proses pengikatan dan pencelupan. Sementara beberapa jenis kain lainnya, seperti dari bahan rayon atau kain sintetis lainnya, proses celup ikat agak sulit dilakukan karena sifat kain yang terlalu licin, atau keras atau kurang memiliki daya serap. Banyaknya celupan dan lamanya setiap perendaman tergantung pada hasil warna yang diinginkan. Setelah pencelupan selesai, kain digantung atau ditiskan sebentar agar tetesan cairan pewarna habis. Kemudian ikatan dibuka dan kain dibentang, maka akan terlihat corak-corak yang terbentuk akibat ikatan yang merintanginya dari pewarnaan. Warna dari corak-corak ini memiliki gradasi warna sesuai dengan rembesan cairan pewarna saat pencelupan.
Celup ikat mengenal beberapa variasi ikatan dan akan terus berkembang sesuai dengan kreativitas para pembuatnya. Wujud keindahan dari kain celup ikat pada dasarnya tidak berasal dari jumlah ikatan yang dibuat, tetapi lebih pada paduan jenis-jenis corak hasil ikatan dengan warna yang digunakan serta keselarasannya secara keseluruhan dalam sehelai kain. Banyak macam corak yang dapat dihasilkan dari teknik dari cara melipat, jerat atau simpul, dan ikatan yang berbeda-beda. Secara umum corak celup ikat dapat dibagi dalam 5 jenis, yaitu ragam hias penuh, jelujur, lubang, lompatan, dan bungkusan. Masing-masing menggunakan teknik ikat yang berbeda.
CONTOH KREASI TEKNIK CELUP IKAT
1. Teknik Ikat Celup Satu Warna
Langkah-langkah pembuatan Teknik Celup Ikat satu warna, teknik ikat/jumputan dengan media kelerang dan karet gelang, sebagai berikut :
a. Siapkan kain dan kelerang serta karet gelang. Kemudian kelerang diikatkan pada kain
dengan menggunakan karet gelang.
b. Setelah keseluruhan kain diikat maka kain telah siap untuk diwarnai, proses pewarnaan
sama dengan teknik batik dengan menggunakan malam. Untuk mewarnai langkah pertama
yang dilakukan yaitu celupkan kain tersebut pada larutan TRO, bolak-balik selama 3 menit
lalu tiriskan.
c. Kemudian larutkan dalam larutan Napthol dan bolak-balik selama
beberapa menit, lalu tiriskan.
d. Setelah kain tersebut atus lalu celupkan dalam larutan Garam Diazo dan warna akan segera
muncul ketika dicelupkan di larutan Garam Diaz
e. Lakukan pencelupan bolak-balik agar warna merata di bagian kain.
f. Setelah warna merata tiriskan sampai kering
g. Setelah kering lepaskan ikatan karet gelang tersebut dan ambillah kelerangnya. Pembukaan ikatan dan jelujur ini dilakukan dengan hati-hati agar tidak merusak kain. Hasilnya akan segera terlihat, bagian yang terikat akan tetap berwarna putih atau warna kain sebelumnya. Selanjutnya cuci dengan air sampai bersih, dan keringkan dengan dijemur di tempat teduh.
2. Teknik Ikat Celup Dua Warna
Langkah-langkah pembuatan teknik ikat celup dua warna, teknik ikat/jumputan dengan media tali raffia dan malam/plastik, sebagai berikut :
a. Ikatlah kain dengan cara dijumput/ambil sedikit bagian kain tersebut lalu diikat
dengan menggunakan tali rafia.
b. Kemudian celup ujung kain yang diikat ke dalam pewarna napthol, missal warna kuning.
Tunggu sampai kering, setelah kering lalu celup ujung kain yang telah diwarna tersebut ke
dalam malam, atau ditutup dengan plastik.
c. Kemudian tunggu sampai malam kering
d. Untuk warna kedua, missal warna ungu. Celupkan terlebih dahulu kain tersebut pada larutan TRO.
e. Bolak-baliklah selama 3 menit lalu tiriska
f. Setelah kain atus, celupkan kain tersebut ke dalam larutan Napthol bolakbalik selama
beberapa menit, lalu tiriskan di gawangan.
g. Setelah itu masukkan ke dalam larutan Garam Diazo, missal : Violet B, lalu rendam
dan bolak-balik kain tersebut selama beberapa menit.
h. Setelah dicelupkan ke dalam pewarna dan mendapatkan warna yang sesuai, atuskanlah kain
dan tunggu sampai kering.
i. Setelah kering, tali dilepas, selanjutnya dilorod sampai malam benarbenar bersih. Tahap ini
diakhiri dengan pencucian dan penirisan sampai kering.
No comments:
Post a Comment