Fungsi Tari Pada dasarnya semua aktivitas yang dilakukan manusia adalah untuk memebuhi kebutuhan hidupnya. Kebutuhan yang erat hubungannya dengan pemenuhan sentuhan estetis adalah melalui kegiatan berkesenian. Salah satu cabang kesenian dalam pembahasan di sini adalah seni tari. Peranan seni tari untuk dapat memenuhi kebutuhan manusia adalah dengan melalui stimulan individu, sosial, dan komunikasi. Kedua fungsi individu dan sosial merupakan ekspresi jiwa manusia. Dengan demikian tari dalam rangka memenuhi kebutuhan idividu dan sosial merupakan alat yang digunakan untuk penyampaian ekspresi jiwa dalam kaitan dengan kepentingan lingkungannya. Oleh karena itu, tari dapat berperan sebagai pemujaan, sarana komunikasi, dan pernyataan batin manusia dalam kaitannya dengan ekspresi kehendak. Dengan demikian tari apat sekaligus menjadi kendaraan mengekspresikan keinginan, pernyataan maksud, dan tujuan tertentu yang mendatangkan kepentingan sosial secara total. Dalam kaitan dengan itu, secara umum dapat digarisbawahi bahwa fungsi tari dapat bertujuan sebagai pemujaan, sarana komunikasi, persembahan, dan perwujudan kehendak yang diungkapkan sehubungan dengan ekspresi kebutuhan yang mendesak pada diri manusia. Secara garis besar Soedarsono mengelompokan fungsi seni tari ke dalam seni pertunjukan dapat dikelompokan menjadi tiga sebagai berikut:
Tari sebagai sarana UpacaraFungsi tari sebagai sarana upacara merupakan bagian dari tradisi yang ada di dalam suatu kehidupan masyarakat yang sifatnya turun temurun dari generasi ke generasi berikutnya sampai masa kini, di mana berfungsi sebagai ritual. Tari sebagai sarana upacara ritual harus diselenggarakan pada saat tertentu disertai berbagai sesaji pada situasi atau tempat tertentu pula. Setiap upacara selalu dilengkapi dengan tari-tarian, bunyi-bunyian guna menambah kesakralan dan menghadirkan daya magis, dalam peristiwa penting kehidupan yang diikuti dengan sesaji. Seperti panen atau potong padi sebagai ungkapan terima kasih berkaitan dengan peristiwa kelahiran, kesuburan, perkawinan, keagamaan, dan adat. Tari-tarian ini memiliki ciri-ciri adalah sebagai berikut:
1. Hidup dan berkembang dalam tradisi yang kuat, sebagai sarana untuk persembahan,
2. Sebagai sarana memuja dewa (keagamaan) yang berarti bersifat sakral,
3. Bersifat kebersamaan dan diulang-ulang.
Tari Sebagai Sarana HiburanSalah satu bentuk penciptaan tari ditujukan hanya untuk ditonton. Hal ini berhubungan dengan tari untuk memenuhi konsumsi publik saja. Oleh sebab itu, dalam penyajian terkait dengan berbagai kepentingan terutama dalam kaitannya dengan hiburan, amal, atau bahkan untuk memenuhi kepentingan publik dalam rangka hiburan saja.
;
No comments:
Post a Comment