Jaipongan memiliki daya tarik bagi kaum muda karena memiliki gerak tari yang dinamis dengan mengikuti tabuhan kendang. Selain kendang, alat musik lain yang digunakan dalam Jaipongan adalah ketuk, rebab, goong, kecrek. Ada pula seorang sinden atau penyanyi untuk mengiringi musik yang dimainkan. Busana yang digunakan untuk Jaipongan antara lain sinjang/celana panjang, kebaya/apok, dan ornamen yang banyak sehingga terlihat megah. Namun demikian busana tersebut tidak menyulitkan penari untuk bergerak. Di samping itu, terdapat pula tarian yang gerak dasarnya merupakan gerak menabuh alat musik, di antaranya tari Rampak Kendang. Tari Rampak Kendang merupakan perpaduan antara gerak dan musik dalam memainkan kendang secara bersamaan, ciri khasnya menonjolkan kekompakan dalam menabuh kendang yang menghasilkan irama yang ceria dan dinamis.
Dalam tari daerah Jawa Barat, ada beberapa istilah gerak tari, di antaranya sebagai berikut.
1. Edeg-edegan atau kuda-kuda adalah gerak pada saat pembukaan tarian.
2. Jangkung Ilo adalah gerak pembukaan suatu pembukaan dari tari.
3. Gedig adalah gerak langkah di tempat dengan tekanan badan.
4. Mincid adalah gerak langkah menyentuh lantai.
5. Keupat adalah gerak berjalan ke depan.
6. Bakplang
2) Tari dari Daerah Betawi
Salah satu tarian yang berkembang di masyarakat Betawi adalah tari Zafin Betawi, meskipun tarian ini kental dipengaruhi tari melayu dan budaya Arab tarian ini sudah menjadi bagian kebudayaan yang terintegrasi dalam masyarakat budaya Betawi. Adapun kata Zafin itu sendiri berasal dari bahasa arab, yaitu zafana yang artinya bertandak atau berjoget atau menari. Tari Zafin termasuk kedalam tari pergaulan. Hal ini diperkuat oleh berbagai keterangan serta dilihat dari ciri-ciri penampilannya. Pertama, adanya unsur improvisasi; kedua, adanya unsur spontanitas; dan ketiga, adanya unsur ketidakformalan, terutama dari segi pemakaian kostum serta tidak terdapatnya aturan yang mengikat, baik dari segi koreografi, dalam hal ini ketentuan komposisi tari maupun dari segi musik sebagai pengiringnya. Dalam pertunjukannya tidak terdapat jarak antara penari dan penonton. Penonton bebas untuk tampil bebas di arena sebagai penari.
Pengaruh budaya melayu pada masyarakat Betawi melahirkan berbagai produk kebudayaan, salah satunya tari Zafin Betawi. Tari zafin terbagi dua, yaitu tari Zafin umum, yaitu tari zafin yang berkembang di kalangan ulama dan tari Zafin Betawi yang berkembang di kalangan masyarakat Betawi yang bukan ulama. Keunikan yang paling pokok dari tari Zafin betawi ialah tidak terlalu menekankan pada gerakan tangan, tubuh, kepala, serta gerakan di bagian badan. Gerakannya terpusat pada kaki dengan menggunakan dua pola langkahan, yaitu langkahan biasa dan langkahan kecil. Langkahan kaki dengan arah menyudut serta langkahan kaki yang membentuk mata panah, merupakan ciri yang paling khas dalam tari Zafin Betawi. Langkahan tersebut merupakan langkahan pokok dalam tari Zafin. Adapun gerakan-gerakan kaki yang membentuk garis lengkung baik berupa lingkaran penuh, setengah lingkaran, maupun spiral dianggap sebagai variasinya. Dalam tari zafin betawi terdapat empat jenis pola gerakan kaki, yaitu pola pokok, putaran tiga, konde, dan setengah putaran. Keempat pola langkahan tersebut, digunakan sekaligus dalam satu penampilan, artinya pola langkahan tersebut merupakan satu kesatuan.
Lamanya melakukan satu pola langkahan kaki dihitung berdasarkan irama lagunya, bisa dua kali empat hitungan atau tiga kali empat hitungan. Ini akan sangat tergantung pada kemauan si penari. Penari dapat saja membuat rumus perpindahan pola langkahan kaki secara spontan, misalnya 2x4; 3x4; 1x4 dan seterusnya. Tari Zafin termasuk ke dalam tarian yang memiliki pola lantai yang bervariasi. Setiap variasinya selalu diawali dengan langkahan mentudut ke arah kiri. Akhir variasinya juga selalu kembali ke titik semula. Seperti telah dikatakan sebelumnya, gerak tari zafin betawi terpusat pada gerak langkah kaki. Gerak pokok dalam langkahan tersebut adalah gerak berjalan menapak atau jinjit sebelah kaki. Namun, sering juga divariasikan dengan gerakan-gerakan seperti menendang. Adapun gerakan tangan mengikuti gerakan kaki sebagaimana layaknya orang berjalan. Gerakannya hanya berupa ayunan biasa, yang kadang-kadang diselingi dengan tepukan tangan atau dengan gerakan menyentak-nyentakan ibu jari tengah.
Ragam gerak yang terdapat di dalam tari Zafin betawi pada umumnya tidak mempunyai nama khusus. Walaupun demikian, terdapat tiga motif yang pada umumnya terdapat dalam tari Zapin Betawi yang sering dilakukan oleh masyarakat Betawi, yaitu ayunan, tepukan, dan hentakan ibu jari dan jari tengah yang menimbulkan bunyi tek. Pada musik tari Zafin Betawi digunakan pula vokal yang dibawakan oleh penyanyi pria dan wanita yang fungsinya sebagai pembawa lagu melodi. liriklagu Zafin semuanya bertemakan ajaran Islam, terutama mengenai keagungan Tuhan Yang Mahaesa. Adapun instrumen musik yang mengiringi tari Zafin Betawi adalah alat musik yang digunakan dalam orkes gambus, yaitu gambus, biola, marwas, suling, dan gendang. Kostum tari Zafin Betawi untuk pria biasanya mengenakan kopiah sebagai hiasan kepalanya, celana batik, baju kampret, sarung, dan selendang. Untuk penari wanita, biasanya mengenakan kebaya, celana panjang, kain, ikat pinggang dan selendang yang dipakai seperti jilbab serta memakai ikat kepala. Warna yang dipakai tidak ada ketentuan, lebih bergantung, kepada selera. Begitu pun ornamen yang ada pada bagianbagian tertentu.
No comments:
Post a Comment