Permukiman kumuh di kota-kota muncul karena ketidakmampuan pemerintah dan masyarakat dalam menyediakan dan membeli rumah yang layak sehingga mereka hanya membangun tempat tinggal di sembarang tempat tanpa penataan sehingga muncul permukiman-permukiman tersebut. Umumnya permukiman kumuh dihuni para pendatang yang belum berhasil mewujudkan impiannya. Daerah terisolir terjadi karena secara geografis terletak di daerah yang sulit dijangkau seperti dilereng gunung, di kepulauan, maupun di tengah hutan. Daerah tersebut mengalami stagnasi pembangunan, meskipun sebenarnya kaya sumber daya alam.
Pembangunan dan pengembangan wilayah di Indonesia harus disesuaikan dengan kondisi geografis dan kondisi sosial masyarakat . Kondisi geografis wilayah Indonesia yang beragam harus disikapi dengan pembangunan sarana perhubungan. Perhubungan menjadi persoalan serius setiap musim hujan. Banyak daerah tidak dapat dijangkau karena kondisi jalan rusak parah seperti jalan-jalan di kawasan Sumatera dan Kalimantan.
Pembangunan dan pengembangan wilayah di Indonesia harus disesuaikan dengan kondisi geografis dan kondisi sosial masyarakat Kondisi geografis wilayah Indonesia yang beragam harus disikapi dengan pembangunan sarana perhubungan. Perhubungan menjadi persoalan serius setiap musim hujan. Banyak daerah tidak dapat dijangkau karena kondisi jalan rusak parah seperti jalan-jalan di kawasan Sumatera dan Kalimantan.
Sarana angkutan udara dalam pengembangan wilayah di Indonesia
peranannya sangar penting. Operasi penerbangan di Indonesia dapat di
golongkan sebagai berikut.
1. Penerbangan teratur dan tetap pada rute tertentu, umumnya di gunakan untuk penumpang
barang dan pos.
2. Penerbangan yang tidak berkala, umumnya dikhususkan untuk penerbangan carteran.
3. Penerbangan pelengkap atau taksi udara yang hanya menampung maksimal 15 orang.
4. Penerbangan kerja yang tidak digunakan untuk mengangkut penumpang atau bang, tetapi
untuk kegiatan penyemprotan hama, survey udara, dan penebaran inti kondensasi hujan buatan.
5. Keperluan umum, yaitu untuk keperluan instansi. pelatihan penerbangan, dan olahraga.
Aspek sosial harus diperhatikan dalam pengembangan wilayah agar proses pembangunan tidak berbenturan dengan nilai-nilai masyarakat setempat. Contoh pembangunan tempat hiburan harus disesuaikan dengan budaya lokal agar tidak menimbulkan konflik masyarakat. Dalam perencanaan wilayah, Indonesia merumuskan perencanaan wilayah secara berjenjang dan menyeluruh. Maksud berjenjang adalah dikoordinasikan secara administratif dan geografis. Secara menyeluruh artinya tidak hanya berlaku pada satu daerah atau aspek saja, tetapi menyeluruh. Pengembangan wilayah di Indonesia harus didasarkan npendekatan-pendekatan khusus.
1. Pengembangan wilayah berdasarkan kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS)
tertentu. Di dalam DAS tersebut di lakukan pemanfaatan sungai, tanah, dan sumber daya
alam lainnya secara terintegrasi. Dengan demikian, dapat dikembangkan pertanian,
peternakan, kehutanan, industri dan perikanan. Selain itu, termasuk perencanaannya
dalam penanggulangan banjir dan erosi tanah.
2. Pengembangan wilayah pedesaan yang ditujukan untuk meningkatkan kehidupan sosial
ekonomi penduduk pedesaan. Wujudnya dapat berupa pengembangan Perkebunan Inti
Rakyat (PIR).
3. Pengembangan wilayah menurut sistem perkotaan.
4. Pengembangan wilayah berdasarkan kutub-kutub pertumbuhan (Growth Pole).
5. Pengembangan wilayah berdasarkan konsep agropolitan, yaitu menyebarkan berbagai
industri kecil di wilayah pedesaan dan pengembangan lahan rekreasi sehingga tumbuh
beberapa kota yang berada di daerah pertanian (agropolis). Hakekat pembangunan
adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kesejahteraan yang diharapkan buka hanya
dalam arti fisik, tetapi juga dalam arti non fisik. Pengembangan wilayah nampaknya
terkesan berorientasi fisik, namun demikian kalau dicermati sebenarnya pengembangan
wilayah penuh dengan nilai-nilai sosial.
No comments:
Post a Comment