Jelaskan tentag Audio Processor?

 on Saturday, March 14, 2015  

 Audio processor merupakan peralatan pendukung pemrosesan audio untuk mendapatkan hasil olahan audio maksimal. Selain itu, audio processor dapat dimanfaatkan untuk mengatasi hal-hal yang tidak diinginkan ketika proses pelaksanaan penataan suara, sepeti mengurangi noise, mengatasi umpan balik suara ke microphone (feedback) dan memperhalus hasil penataan suara. Audio processor terdiri dari:
1) Audio Equalizer
Rangkaian elektronik untuk mengolah warna suara yang terbagi dalam tiga besaran warna suara low, middle, dan high frequency. Audio equalizer berfungsi untuk memperbaiki warna suara, dengan tujuan hasil keluaran atau output sesuai dengan sumber suara asli. Pengaturan frekuensi dengan menggunakan audio equalizer dapat mengurangi noise, menghilangkan feedback dan memperbaiki kualitas suara. Audio equalizer dilengkapi dengan:
  • Kabel power, yaitu kabel yang digunakan untuk menghubungkan pemroses suara dengan tenaga listrik. Standar kabel power terdiri dari tiga kabel yaitu untuk mengalirkan arus tegangan atau catu daya, nol atau netral, dan ground.
  •  Pin koneksi grounding, yaitu untuk mengamankan operator, peralatan dari kebocoran, lompatan listrik dan mengurangi noise.
  • Sekering (fuse), yaitu untuk pengaman tegangan masuk. Sekering ditetapkan sesuai dengan tegangan tertentu dalam satuan ampere (A), dan akan putus apabila terjadi lonjakan tegangan atau terjadi hubungan pendek (konsleting).
  • Tombol atau sakelar ON/OF, untuk menghidupkan dan mematikan alat. Prinsip kerja dari tombol ini adalah untuk menghubungkan atau memutus arus listrik ke rangkaian audio equalizer.
  • Potensiometer input atau gain yaitu pengatur besaran tegangan sinyal input.
  • Potensiometer pemroses atau pengolah suara.
  • Potensiometer level atau volume, yaitu untuk mengatur besaran tegangan keluaran sinyal hasil olahan suara.
  • Fader, yaitu untuk pengaturan warna suara pada frekuensi tertentu.
  • Line in R dan L, yaitu koneksi untuk masukan sinyal (input).
  • Line out R dan L, yaitu koneksi untuk keluaran sinyal (output)

2) Audio Expander atau Compressor dan Limitter
Rangkaian elektronik yang dirancang secara automatic untuk memperbesar atau membatasi besaran level tegangan suara. Dua jenis peralatan ini berfungsi untuk menstabilkan level atau sinyal suara. Dengan melakukan pengaturan yang tepat suara yang dihasilkan tidak berlebihan (over) atau di bawah standar (under) dan memberikan keamanan peralatan tata suara.

Sistem kerja audio processor adalah mengangkat level audio pada batas tertentu sesuai dengan pengaturan (threshold). Apabila sumber suara memiliki tegangan yang lemah atau under level dari sumber suara, maka peralatan ini akan mengangkat sumber suara lemah pada evel standarthreshold dan memberikan batasan pada sumber suara yang melebihi batas modulasi yang telah ditentukan. Dengan menggunakan peralatan ini diharapkan tidak terjadi kecacatansuara atau pemotongan titik puncak (peak) atau clipping. Prinsip kerja dari audio processor adalah semua sumber suara yang melewati treshold sesuai dengan besaran pengaturan treshold, selain sinyal yang sesuai tidak akan diproses oleh audio processor. Dengan pengaturan yang tepat dapat menghasilkan suara yang berkualitas, stabil, menghilangkan cacat suara (clipping), dan mengurangi noise. Peralatan ini dilengkapi dengan:
  • Kabel power, yaitu untuk menghubungkan dengan tenaga listrik. Standar kabel power terdiri dari tiga kabel, yaitu untuk mengalirkan arus tegangan/catu, nol atau netral, dan ground.
  • Pin koneksi grounding untuk mengamankan operator, peralatan dari kebocoran, lompatan listrik dan mengurangi noise.
  • Sekering (fuse) untuk pengaman tegangan masuk. Sekering ditetapkan sesuai dengan tegangan tertentu dalam satuan ampere (A), dan akan putus apabila terjadi lonjakan tegangan atau terjadi hubungan pendek (konsleting).
  • Tombol atau sakelar ON/OF, untuk menghidupkan dan mematikan alat. Prinsip kerja dari tombol ini adalah untuk menghubungkan atau memutus arus listrik ke rangkaian power amplifier.
  • Potensiometer pemroses sinyal suara (treshold).
  • Potensiometer level atau volume, yaitu untuk mengatur besaran tegangan keluaran sinyal hasil olahan suara
  • Line in R dan L, yaitu koneksi untuk masukan sinyal (input).
  • Line out R dan L, yaitu koneksi untuk keluaran sinyal (output)

Audio processor merupakan assesoris atau peralatan  pendukung penataan suara. Penataan suara secara sederhana dimulai dari pengaturan jalur microphone dan sumber input lain ke audio mixer, output audio mixer dihubungkan ke peralatan audio processor seperti audio equalizer, reverb (echo), limiter, dan compressor atau expander, sebelum diperkuat oleh power amplifier.  Sistem rangkaian penataan suara yang lebih rumit adalah memasang peralatan audio processor pada tiap chanel input audio mixer. Proses pengolahan suara sebelum masuk pada audio mixer memiliki tujuan memperoleh kualitas suara pada tingkat input sinyal audio sebelum diproses melalui audio mixer.
;
Jelaskan tentag Audio Processor? 4.5 5 tati Saturday, March 14, 2015  Audio processor merupakan peralatan pendukung pemrosesan audio untuk mendapatkan hasil olahan audio maksimal. Selain itu, audio processor d...


No comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.